PT Tirta Bintan Perkasa Investasi Rp 3,2 Triliun Jaringan Perpipaan SWRO

Air Laut Bakal Disuling untuk Kebutuhan Air Bersih Warga Tanjungpinang dan Bintan

Air Laut Bakal Disuling untuk Kebutuhan Air Bersih Warga Tanjungpinang dan Bintan

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Bupati Bintan Roby Kurniawan ikut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Perumda Air Minum Tirta Kepri dengan PT. Tirta Bintan Perkasa di ruang VIP Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kamis (19/1/2023). (Foto: Ary/Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Pemprov Kepri dan PT Tirta Bintan Perkasa sepakat untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan jaringan perpipaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Bintan. 

Dalam kata lain pemerintah ingin menyiapkan tekonologi penyediaan air baku lewat penyulingan air laut dan air payau menjadi air bersih. Hal ini mengingat sumber air baku untuk melayani kebutuhan masyarakat di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) tak akan bisa mengakomodasi kebutuhan yang cukup besar dan kian bertambah.

Nota Kesepakatan sendiri ditandatangani oleh Direktur Perumda Air Minum Tirta Kepri Mamat dengan Direktur PT. Tirta Bintan Perkasa Agus Salim Igarashi.

Baca juga: Warga Meral Karimun Siap-siap Tampung Air, PDAM Matikan Layanan 3 Hari

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Bupati Bintan Roby Kurniawan ikut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Perumda Air Minum Tirta Kepri dengan PT. Tirta Bintan Perkasa di ruang VIP Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kamis (19/1/2023).

Perumda Air Minum Tirta Kepri merupakan penyelenggara pelayanan air minum bagi masyarakat Pulau Bintan, khususnya wilayah Tanjungpinang, Kijang, dan Tanjunguban. Sedangkan PT. Tirta Bintan Perkasa merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang teknologi pengelolaan dan penyediaan sarana air bersih dan air minum SPAM dengan SWRO/BWRO serta jaringan perpipaan distribusi yang berkantor di Cilandak, Jakarta Selatan.

Gubernur Ansar mengatakan, pihaknya terus mendorong perbaikan infrastruktur PDAM agar kebutuhan masyarakat tentang air bersih bisa terpenuhi dengan layanan yang terbaik.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Pipa Transmisi PDAM Natuna Putus 

Sebab saat ini keterbatasan ketersediaan sumber air baku di Pulau Bintan masih menjadi salah satu permasalahan yang utama dalam pelayanan kebutuhan pokok masyarakat. 

Hal ini diakibatkan kondisi/jenis dan struktur tanah di Pulau Bintan yang tidak memiliki cekungan air dan daya serap tanah untuk menyimpan air. 

"Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan infrastruktur perekonomian juga menjadi penyebab tidak sebandingnya kebutuhan dengan ketersediaan air bersih di Pulau Bintan," ujarnya.

 

Kapasitas 4 waduk yang menjadi sumber air baku yang dimanfaatkan oleh Perumda Air Minum Tirta Kepri dalam pelayanan air bersih di Pulau Bintan saat ini yaitu Sungai Pulai, Sungai Gesek, Kolong Enam, Sungai Jago, ditambah Waduk Kawal yang akan segera dimanfaatkan, masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Karena masih terdapat daftar waiting list sekitar 5.000 pelanggan, dan cakupan pelayanan masih sebesar 48% dengan jumlah pelanggan yang terlayani masih sekitar 22.000 Sambungan Langganan. Untuk itu Pemerintah harus mencari altenatif lain untuk menambah sumber air baku. Tentu dengan biaya yang sangat besar," jelasnya.

Untuk itu Ansar menyambut baik investasi dalam pengembangan SPAM di Pulau Bintan apalagi dengan memanfaatkan potensi laut yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau. 

Baca juga: Pelanggan PDAM Tirta Nusa Natuna Kini Bisa Bayar Tagihan Air via BRK Syariah

"Bantu fasilitasi perizinannya sehingga kerja sama dapat segera diwujudkan setelah semua regulasi dipenuhi," katanya.

Ansar mengatakan, setelah dicek bersama Kementerian PUPR, saat ini tarif dasar PDAM Tirta Kepri masih jauh di bawah tarif PDAM daerah lain, sehingga diusulkan tarif tersebut ditinjau ulang.

"Namun, untuk saat ini belum. Akan ditinjau ulang kalau pelayanan sudah lebih baik dari saat ini. Seperti pelayanan dengan SWRO ini nantinya yang juga kualitas air lebih baik, maka akan kita tinjau ulang," sebutnya.

Baca juga: PDAM Natuna Fungsikan Kembali Embung Telok Buton Sebelum Ramadan

Direktur Utama (Dirut) PT. Tirta Bintan Perkasa, Agus Salim, mengatakan pihaknya akan berinvestasi untuk membangun SWRO SPAM berserta Pipanisasi dan transmisi dengan nilai total Rp3.2 trilliun yang terbagi dalam 2 Tahap. Tahap pertama utnuk  6,000,000 m3; dan tahap dua untuk 10,000,000 m3.

"Sesuai kesepakatan, nantinya pelaksanaan penyelenggaraan fasilitas SPAM dan jaringan perpipaan SWRO di Pulau Bintan akan terbagi atas 2 tahap. Tahap pertama dengan fasilitas SWRO 1 x 300 liter per detik diperuntukkan bagi Kota Tanjungpinang yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2024," katanya.

"Sedangkan tahap kedua dengan fasilitas SWRO 1 x 500 liter per detik diperuntukkan bagi Kabupaten Bintan yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2026," katanya lagi.

 

Agus pun berharap agar seluruh masyarakat  Bintan akan mendapat akses air 24 jam 7 hari dala seminggu. Sehingga  melalui akses ketersediaan  air bersih bagi masyarakat  Bintan ini, bisa membawa  kesejahteraan dan menunjang kegiatan perekonomian yanga ada.

"Insya Allah Bintan dan Tanjungpinang akan berkembang,  serta menjadi salah satu faktor menurunnya stunting di daerah Bintan-Tanjungpinang," ucapnya.

Perusahaan sebelumnya  telah  membangun dan mengoperasikan Sarana SWRO/BWRO atau Proses Penyulingan Air Laut dan Air Payau menjadi Air Bersih dan Air Minum di beberapa sarana fasilitas dan infrastruktur BUMN dan juga saat ini sedang membangun fasilitas yang serupa di Kota Kupang untuk mendukung Sarana SPAM dan Industri di Kota Kupang dan sekitarnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews