Warga Tanjungpinggir Menjerit Layanan Air Mampet, SPAM Batam Lakukan Hal Ini

Warga Tanjungpinggir Menjerit Layanan Air Mampet, SPAM Batam Lakukan Hal Ini

Sejumlah warga di Kelurahan Tanjungpinggir mendatangi Kantor SPAM Batam. (Foto: Juna/Batamnews)

Batam, Batamnews - Kantor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam mengundang warga untuk mediasi terkait pelayanan, Kamis (12/1/2013).

Sebelumnya warga mengeluhkan layanan air bersih yang sering tak mengalir di Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang

Ketua RT 003/RW 005, Kelurahan Tanjungpinggir, Yuspin menyebut ada sedikit titik terang meskipun masih jauh dibawah ekspektasi.

Baca juga: Kesal Air Tak Mengalir Sepekan, Warga Cipta Green Mansion Bakal Mandi dan Nyuci di Kantor SPAM Batam

Permintaan warga kata Yuspin tak muluk-muluk, mereka ingin air tidak mati lagi. 

"Kita sudah dapat sedikit jalan terang sekalipun itu harus menunggu karena mereka ada tahapan proyek sekitar 2 sampai 3 bulan ke depan. Silahkan (air) mati, tetapi di jam-jam tertentu. Kita harap air tidak mati 24 jam, biarkan air itu mengalir sekalipun itu kecil," katanya.

Namun, apabila dalam 2 hingga 3 hari ke depan tidak ada perubahan, kemungkinan besar warga akan datang lagi ke Kantor SPAM Batam dengan jumlah yang lebih banyak.

Baca juga: Upaya SPAM BP Batam Tangani Kritikal di Stress Area

Dalam mediasi itu juga, SPAM menawarkan solusi berupa mobil tangki apabila kekurangan air bersih. 

Akan tetapi, warga menolak mobil tangki tersebut masuk ke kediamannya karena bagi mereka itu bukan solusi yang tepat. "Air mati total sekitar sudah dua minggu. Di kita ada 250 warga yang terdampak," pungkasnya.

Humas SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengakui jika dalam dua pekan terakhir menjadi puncak keluhan warga karena semakin lama suplai air semakin kecil.

 

Untuk itu, solusi yang diberikan mereka selain mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan, pihaknya juga akan mengambil tambahan jalur dengan menambahkan pipa dari Mentarau ke pemukiman yang terdampak agar suplai air lebih baik.

Tapi, penambahan suplai itu merupakan proyek pengembangan yang masih dalam progres. estimasi selesainya pun cukup lama, sekitar 2-3 bulan ke depan.

"Proyek itu sudah di sampaikan ke BP Batam. Sekarang projek dalam proses gambar. Estimasi 2-3 bulan ke depan. Menjelang selesai proyek itu, kita melakukan upaya optimal dari eksisting ke sekarang. Ini butuh proses," ujar Ginda.

Masalah distribusi air ini tak lepas dari kurangnya bahan baku. Menurut dia, dalam proses pengolahan air, untuk bisa memenuhi kecukupan kebutuhan harus ada penambahan sumber dan perbaikan jaringan. 

Lalu, ada juga keluhan warga soal tagihan bulanan air yang dinilai mencekik. Padahal, suplai air tak cukup baik, bahkan kerap mati total.

"Kalau ada menerima keluhan biaya air bulanan tinggi, tolong adukan ke kita lewat call center 5700000 dan mendatangi kantor terdekat," pungkasnya. 


 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews