Warga: Petugas Damkar Menolak Padamkan Api Sebelum Dibayar Rp 2 Juta

Warga: Petugas Damkar Menolak Padamkan Api Sebelum Dibayar Rp 2 Juta

Warga Baloi Persero menyelamatkan harta bendanya dalam kejadian kebakaran Sabtu dini hari (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Seorang warga Baloi Persero, Baloi, Batam, Kepulauan Riau, mengaku kesal dengan petugas pemadam kebakaran Pemko Batam.

Petugas pemadam kebakaran tersebut enggan terjun ke lokasi kebakaran sebelum diberi uang Rp 2 juta. Saat itu sudah ada empat mobil pemadam kebakaran yang sudah berada di sekitar lokasi kebakaran namun tidak beraksi.

"Akhirnya salah satu warga menjamin akan memenuhinya. Barulah mereka bergerak. Andai mereka langsung menyemprotkan air kebakaran tidak akan merembet terlalu jauh dan tidak akan separah ini, 40 rumah ludes terbakar," ujar Rose, warga Baloi Persero.

Rose memposting kekesalannya itu di Facebook. Menurut Rose, hal tersebut benar. Namun Kepala Dinas Damkar Pemko Batam Azman membantah. Ia mengatakan itu tidak benar. Bantahan itu tertuang di sini (Petugas Minta Uang Padamkan Api, Kadis Damkar Pemko Batam: Nggak Benar Itu)

Bahkan ia ikut dimintai iuran untuk memenuhi permintaan petugas kebakaran tersebut.

"Betul, ini kami diminta iuran, tapi aku tak mau ngasi kesal sekali rasanya," ujar Rose.

Rose mengatakan, rumahnya tidak ludes, namun bagian belakang yang menjadi tempat kos-kosan terbakar.

Rose pun mengaku menulis tersebut agar suaranya didengar pihak Pemerintah Kota Batam mengenai hal tersebut.

"Perlu juga biar Pemko tahu kelakuan mereka, kalau kita hanya diam, pemerintah tidak akan pernah tahu kelakuan mereka, biar kedepan menjadi pelajaran bagi mereka," ujar Rose.

Baca juga: Menteri ATR: BP Batam Nol-kan UWTO Rumah Luas 200 Meter, Hak Milik Dicabut

Rose tak habis pikir mengapa petugas Damkar tersebut tak memiliki hati nurani. "Ya Allah, sedih, miris hati warga melihat kenyataan ini," ujar Rose. Rose berharap para petugas pemadam kebakaran tersebut mendapat tindakan tegas dari Pemko Batam.

Dalam pantauan batamnews, petugas pemadam kebakaran juga terlihat lebih mendahulukan turun ke showroom Indomobil yang berada di sebelah rumah warga yang terbakar.

Petugas terlihat menyiram api yang berada di luar pagar tembok Indomobil Batam.

"Iya, petugasnya malah nyiram ke Indomobil dulu sebelum memadamkan api di rumah warga," ujar seorang saksi mata.

Update:

Rose belakangan minta maaf kepada petugas Pemadam Kebakaran Kota Batam. Ia mengatakan, warga yang meminta uang iuran untuk petugas tersebut berdalih uang itu untuk sumbangan warga yang menjadi korban kebakaran.

"Setelah dikonfirmasi kepada peminta sumbangan, dia mengatakan dia salah ngomong dan mengatakan sumbangan itu untuk warga yang kebakaran di sini," ujar Rose melalui akun media sosialnya. 

Baca juga: Kolam Bekas Galian di Temiang Renggut Nyawa 3 Bocah

Namun ia mengakui banyak warga yang sudah tahu akan hal tersebut. Mengenai ada informasi petugas meminta uang tersebut. "Semua warga di sini (Baloi Persero) banyak yang sudah tahu," ujarnya. Itu pula yang membuat ia berani mengungkapkan hal tersebut ke publik.

Mengenai tudingan tersebut, pihak Damkar belum memberikan keterangan resmi mengenai hal tersebut. "Kita tengah mempersiapkan klarifikasi," ujar seorang petugas Damkar Kota Batam.

Puluhan rumah ludes

Kebakaran hebat melanda Ruli Baloi Persero Bawah, Lubuk Baja, Batam pada Sabtu (22/6/2019) dini hari. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun tercatat ada 41 rumah warga yang luluh lantak dilalap si jago merah.

Ketua RT 06/RW 02 Baloi Persero Bawah Suparmin mengatakan, ada 43 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban dalam peristiwa ini. 

"Itu habis semua rumah, kejadian berlalu cepat," katanya kepada Batamnews.co.id, saat mengurusi bantuan untuk warga, Sabtu pagi.

Baca: Kesaksian Warga Baloi Persero Sebelum Puluhan Rumah Ludes Terbakar

Pria yang akrab disapa Amek ini melanjutkan, sampai saat ini bantuan sudah datang berupa tenda darurat bagi warga korban kebakaran. Begitu juga tim kesehatan dari Polresta Barelang juga sudah datang.

Baca: Kebakaran Hanguskan Puluhan Rumah di Belakang Showroom Indomobil

Untuk bantuan makanan, baru datang berupa mie instan cepat saji. Amek mengatakan, bantuan lain yang diperlukan adalah pakaian layak pakai, baju anak sekolah, selimut, buku sekolah dan lainnya. 

"Begitu juga alat perabot rumah tangga, karena semua habis," kata dia. 

Sampai saat ini beberapa warga sudah berada di posko pengungsian yang berada di tepi sungai kawasan Baloi Persero. 

Baca juga: Kebakaran di Baloi Persero, Karyawan Indomobil Panik Pindahkan Mobil

(snw/tan)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews