Soal 'Ganteng Tak Bisa Kerja', Puan Dinilai Sindir Ganjar-Anies-AHY-Sandi

Soal

Puan Maharani (Dok. Ist)

Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani sempat menyinggung calon pemimpin yang ganteng, sering muncul di medsos, tapi tidak bisa kerja. Lantas siapa sebetulnya yang disindir oleh Puan?

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai sindiran Puan ini menyerang 4 sosok bakal capres yang selama ini beredar di masyarakat. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Korban Banjir di Batam Terima Bantuan Sembako Bergambar Puan Maharani

"Sindiran Puan menyasar 2 hal sekaligus. Pertama soal capres Ganteng itu bisa Ganjar, Sandi, Anies, dan AHY. Empat orang ini menurut penilaian publik masuk kategori ganteng," kata Adi saat dihubungi, Kamis (28/4/2022).

"Puan ingin tegaskan untuk urusan capres jangan hanya lihat fisik, tapi lihat rekam jejaknya. Ini kritik bagus agar siapapun yang mau maju harus pamer kinerja ke rakyat. Kita tinggal nunggu sindiran balik capres yang merasa ganteng seperti apa," lanjut dia.

Adi menyebut Puan juga mencoba menyindir capres yang selama ini hanya aktif di medsos. Menurutnya, Puan coba mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang viral tapi juga terbukti kerja nyata.

"Puan juga ingatkan kadernya jangan pilih pemimpin yang hanya viral di medsos, melainkan capres yang terbukti kerja, punya pengalaman bagus, dan lainnya. Bagi Puan capres viral medsos itu kamuflase tak sesuai aslinya. Saya kira pernyataan semacam ini penting untuk saling mengingatkan bahwa siapapun yang bergairah maju pilpres harus mengedepankan sesuatu yang konkret bagi rakyat. Bukan hanya besar di medsos. Meski realitas saat ini tak bisa dibantah bahwa publik suka dengan capres yang viral di medsos," jelasnya.

Baca juga: Ribuan Paket Sembako Bergambar Puan Maharani Menyapa Kota Batam

Lebih lanjut, Adi menyampaikan sindiran Puan tersebut sebetulnya berlaku secara umum kepada pesaing-pesaing Puan di Pilpres 2024. Namun dia juga menduga sebetulnya Puan secara khusus menyasar sindiran itu kepada Ganjar.

"Sindiran Puan saya kira berlaku umum. Terutama mereka yang dinilai ganteng dan aktif di medsos. Karena saingan Puan bukan hanya Ganjar, tapi semua sosok yang potensial maju. Mungkin juga Puan ingin sindir Ganjar, tapi yang ganteng bukan hanya Ganjar, yang aktif di medsos juga bukan hanya Ganjar. Tapi sasaran utama kritik Puan itu sepertinya ke Ganjar memang. Sementara yang lain hanya sasaran antara," ujar dia.

 

Puan Sindir Capres Ganteng Doang

Untuk diketahui, Puan Maharani sempat berbicara terkait pemimpin yang paling tepat untuk dipilih. Dia meminta para kadernya tidak memilih pemimpin karena sering muncul di media sosial tapi tidak bisa bekerja.

Pernyataan itu disampaikan Puan Maharani saat kunjungan ke DPC Wonogiri, pada Selasa (26/4) kemarin. Puan awalnya berbicara terkait pemimpin yang cinta Indonesia dan mau bergotong-royong.

"Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia, pilihlah orang yang betul betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama," kata Puan di depan kader PDIP, Kamis (28/4/2022).

Puan lantas membeberkan alasannya terkait kriteria pemimpin tersebut. Dia menyinggung banyak masyarakat yang suka memilih pemimpin asalkan ganteng, bukan perempuan, hingga sering muncul di media sosial meski tidak bisa kerja.

"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka 'yowes lah dia aja asal ganteng, dia aja yang dipilih asal bukan perempuan, yowes dia aja walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di socmed, di TV itu nyenengin', tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," ucapnya.

"Mau atau nggak pemimpin kayak gitu?" tanya Puan.

"Nggak," jawab para kader PDIP.

Puan kemudian mengingatkan agar kadernya, khususnya di Wonogiri, memilih pemimpin yang mau membantu rakyat hingga memperjuangkan kebutuhan masyarakat Wonogiri. Dia meminta agar jangan asal memilih pemimpin yang hanya suka cari panggung.

"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma keliatan di panggung aja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung socmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" ujar Puan.

"Setuju," jawab para kader lagi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews