Tangis Murid di Meranti Lihat Para Guru Kesayangan Dimutasi

Tangis Murid di Meranti Lihat Para Guru Kesayangan Dimutasi

Tangkapan layar video para siswa pada salah satu SD di Meranti yang mengetahui gurunya dimutasi.

Meranti, Batamnews - Memiliki tugas layaknya orang tua, guru dituntut untuk mengajar dan mendidik siswa dengan penuh kasih sayang. Begitu lama waktu yang dihabiskan di sekolah, terkadang membuat siswa merasa sangat dekat dengan gurunya.

Bahkan, tak jarang guru berhasil memiliki tempat yang sangat berarti di hati para murid. Hal yang lazim jika kehilangan seorang guru sudah seperti ditinggalkan oleh orang tersayang.

Seperti yang terjadi di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ini. Tepatnya di SDN 01 Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang.

Baca juga: Cerita Robert Saputra, ASN Meranti Raih Beasiswa S3 di Kampusnya Einstein

Dari video yang beredar, satu kelas siswa menangis massal. Mereka sedih tatkala mengetahui seluruh gurunya akan dipindahkan atau dimutasi. Bahkan, ada beberapa siswa yang ingin ikut gurunya untuk pindah.

"Anak saya sedih ditinggalkan oleh gurunya yang dipindahkan ke sekolah lain. Bahkan dia menangis tersedu-sedu sampai di rumah dan ingin ikut gurunya pindah," kata salah satu orang tua siswa, Liza.

Dalam beberapa video yang diunggah warga di media sosial, terlihat juga siswa-siswi di sekolah lain menangis tersedu-sedu dan guru pun juga terlihat tidak sanggup menahan kesedihannya. Tampak jelas jika guru dan murid itu sudah memiliki ikatan yang sangat kuat.

Di Facebook, berita mengenai mutasi bagi para pendidik tak kalah gemparnya. Sejumlah akun warganet berkomentar pada postingan mutasi besar-besaran terhadap guru yang dilakukan Bupati Meranti, Muhammad Adil.

 

Ada yang berkomentar bahwa tindakan Adil tidak memikirkan nasib guru yang akan dipindahkan. Dimana mereka harus mencari rumah sewa ditempat tugas baru dan meninggalkan hunian pribadinya.

Belum lagi guru yang tinggal beberapa bulan lagi memasuki usia pensiun tak luput dari pemindahan tersebut.

"Harusnya didata terlebih dahulu, jangan asal pindah saja. Jika sudah begini bukan semangat yang didapatkan tapi guru bisa menjadi malas mengajar dan tentu ini berimbas kepada murid yang diajarkan," tulis seorang netizen.

Baca juga:  Polres-Pemkab Meranti Buka Gerai Vaksinasi Gratis Selama Sepekan, Catat Lokasinya

Mutasi seluruh guru PNS di beberapa sekolah menimbulkan kekecewaan mendalam yang dirasakan seluruh murid. Tidak hanya itu, wali murid pun ikut kecewa atas kejadian tersebut.

Hal ini sangat disayangkan mereka. Sikap yang diambil Dinas Pendidikan (Disdik) seharusnya memikirkan psikologis anak didik di sekolah.

Apalagi dalam waktu dekat mereka akan melakukan ujian sekolah, sehingga itu sangat dikhawatirkan akan berpengaruh pada semangat belajar para murid.

"Hampir seluruh sekolah, semua murid menangis dan tak menerima jika semua guru ikut dimutasi. Hari ini seperti hujan air mata, semoga tidak berdampak dengan mental anak dan mereka jadi malas belajar, kalau sudah begini kan jadinya kasian," kata salah seorang orang tua siswa, Etty.

 

Tidak hanya siswa yang terlihat sedih, sejumlah guru pun tampak berat untuk meninggalkan sekolah dan anak didiknya. Banyak guru berkeluh kesah dan curhat di beranda media sosial.

Salah satu guru yang minta tidak disebut nama dan sekolahnya mengatakan, rata-rata para pendidik menolak karena mereka sudah merasa dekat dengan yang ada di lingkungan sekolah. Baik dengan murid-murid atau pun dengan para guru dan karyawan di sekolah.

"Kami sudah berada di sekolah bertahun-tahun. Kalau dipindah sekarang harus penyesuaian kembali dengan lingkungan yang baru, tidak efektif karena masuk tahun ajaran baru," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Meranti Kesulitan Pungut Pajak Sarang Walet, Ini Kendalanya

Mutasi yang dilakukan itu setelah Bupati Adil mengeluarkan 1.000 SK. Mutasi besar-besaran ini adalah dalam rangka komitmennya menuju Meranti Cerdas dan Bermartabat.

Dalam proses tersebut, kepala daerah menargetkan standar kelulusan pendidikan Meranti harus bisa naik tingkat diantara 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

Terhadap penempatan guru di tempat yang baru, itu merupakan langkah pemerataan dan penyegaran keberadaan guru PNS di Meranti yang menumpuk di kota dan sebagian desa malah kekurangan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews