Rayakan Tahun Baru, Ribuan Warga Batam Padati Masjid Mahmud Riayat Syah

Rayakan Tahun Baru, Ribuan Warga Batam Padati Masjid Mahmud Riayat Syah

Ribuan warga Batam memadati pelataran Masjid Mahmud Riayat Syah Batam (Foto; Ist)

Batam - Ribuan orang tumpah ruah di Masjid Raya Mahmud Riayat Syah, Tanjunguncang, Batuaji, Batam, Kepualauan Riau, di malam tahun baru. 

Tampak mereka memadati hingga ke luar area utama masjid. Kehadiran ribuan jemaah itu juga bertepatan dengan ceramah agama dari Ustad Abdul Somad dan dua penceramah lainnya.

Acara tersebut juga disiarkan langsung televisi swasta. Masjid ini termasuk masjid terbesar di Kepulauan Riau bahkan di Pulau Sumatera. Peresmiannya dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla pada September tahun 2019.

Baca juga: Tain Komari: ATB Sanggup Gelar Pesta Kembang Api, Pajak Rp 45 Miliar Masih Nunggak 

 

Sejarah nama masjid

Nama masjid diambil dari Sultan Mahmud Riayat Syah lahir pada tahun 1760. Ia telah diangkat menjadi sultan menggantikan ayahnya sejak usia 2 tahun. Ayahnya wafat ketika ia masih kecil, sehingga mendapat pendidikan di bawah bimbingan paman-pamannya. Antara lain Daing Kamboja dan Raja Haji.

Sejak muda Sultan Mahmud Riayat Syah sudah ikut berperang melawan Belanda. Puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784, ketika ia dan pasukannya berhasil mengalahkan Belanda. Perang ini dikenal juga dengan nama Perang Riau I.

Baca juga: MUI Batam Minta Batalkan Pesta Kembang Api di Engku Putri Batam

Perang Riau II terjadi pada tahun 1787. Saat itu pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah bergabung dengan pejuang dari daerah lain. Ia secara rahasia meminta bantuan kepada Raja 

Tempasuk di Kalimantan yang memiliki pasukan laut yang kuat. Bantuan itu terdiri dari 90 kapal perang dengan kekuatan 7.000 prajurit. Maka, pasukan yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah berhasil mengalahkan Belanda.

Sultan Mahmud Riayat Syah sangat gigih berjuang melawan Belanda. Gubernur Jenderal VOC Belanda di Batavia terpaksa mengakui kedaulatan Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang di bawah pimpinan Sultan Mahmud Riayat Syah. Inggris yang menduduki Malaka pun mengakui hal yang sama.

Pada tanggal 9 September 1795, pasukan Belanda ditarik dari Riau. Benteng Belanda yang ada di sana pun dibongkar. Selain mempertahankan wilayah kesultanannya sendiri, Sultan Mahmud Riayat Syah juga membantu daerah lain untuk mengusir penjajah. 

Baca juga: Tahun Baru di Batam, Zikir Akbar Diganti Pesta Kembang Api, UAS di Mahmud Riayat Syah

Ia mengirimkan sebuah kapal perang lengkap dengan prajurit dan persenjataannya ke Sumatera Timur, Sumatra Selatan, dan Bangka Belitung.

Sultan Mahmud Riayat Syah wafat pada tanggal 12 Januari 1812. Makamnya berada di Daik Lingga di Riau. Sultan Mahmud Riayat Syah mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Masjid ini digadang-gadang menjadi masjid terbesar di Sumatera, yang bisa menampung ribuan umat muslim untuk beribadah.

Mengadopsi arsitektur dari Masjid Nabawi Madinah, masjid ini didesain dengan konsep perpaduan Arab dan Melayu. Berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare, tempat ibadah ini diperkirakan mampu mendatangkan jutaan wisawatan. Kemegahan dan keunikan masjid ini bisa dinikmati lewat ornamen-ornamen yang ditempel pada dinding bercorak Melayu.

Baca juga: Perayaan Tahun Baru Dilarang di Tanjungpinang, Bobby Jayanto: Kita Kan Bukan Anak Sekolah


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews