Jakarta, Batamnews - Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penurunan kualitas demokrasi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. 

Dalam pidatonya pada acara pidato politik arah dan strategi politik luar negeri di CSIS, Jakarta pada Rabu, 8 November 2023, Anies menyoroti tantangan regresi demokrasi yang dihadapi oleh berbagai negara.

Menurutnya, penurunan kualitas demokrasi tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi telah menjadi isu global yang menantang. "Tantangan regresi demokrasi, ini seluruh dunia mengalami, di mana demokrasi backsliding ada penurunan kualitas demokrasi," ujar Anies.

Baca juga: Ekspresi Dukungan Eks Lima Finalis Miss Universe Indonesia untuk Prabowo-Gibran

Anies menggarisbawahi bahwa penilaian terhadap kualitas demokrasi sejatinya bergantung pada kepercayaan. Ketika kepercayaan terhadap sistem demokrasi merosot, hal ini secara langsung mempengaruhi penurunan kualitas demokrasi. 

"Kalau kita lihat pilar democracy trust di banyak negara mengalami penurunan. Padahal, dalam asesmen kami non-democracy itu pilarnya fear, tanpa fear non-democracy tumbang. Kalau democracy pilarnya trust, tanpa trust demokrasi deteriorating," jelas Anies.

Anies juga memperingatkan bahwa kemunduran kualitas demokrasi saat ini telah menjadi nyata. Dengan kekhawatiran ini, ia berharap Indonesia tidak akan terjatuh dalam penurunan serupa.

Baca juga: DPRD dan Pemerintah Kota Batam Sepakati Pembentukan dua OPD Baru
 
"Dan hari ini kita menyaksikan adanya penurunan trust yang luar biasa pada institusi-institusi demokrasi di berbagai negara, mudah-mudahan kita tidak mengalami itu," ungkap Anies.

Pernyataan tersebut menegaskan keprihatinan Anies terhadap keadaan demokrasi, serta harapannya untuk menjaga kualitas demokrasi di Indonesia di tengah dinamika global yang menantang.