Karimun, Batamnews - Pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau pada triwulan I tahun 2023 menunjukkan perkembangan yang positif dengan mencapai pertumbuhan sebesar 6,51 persen.

Angka pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 yang hanya mencapai 2,83 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tersebut melampaui capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03 persen, menjadikannya peringkat pertama di antara provinsi-provinsi lain di Sumatera.

Baca juga: BP Batam Mempersembahkan Desain Kota Modern, Muhammad Rudi Mendukung Langkah Pembangunan demi Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai bagian dari wilayah Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau berkontribusi sebesar 7,38 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera dan menyumbang sebesar 1,61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau di triwulan I tahun 2023 menjadi motivasi bagi kita untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Perwakilan Kementerian Keuangan RI wilayah Kepulauan Riau, Indra Soeparjanto, di Kantor Kanwil DJBC Kepri di Kawasan Meral Karimun, pada Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Ketidakadilan Hukum: Hukuman Berbeda untuk Kasus Bawa Ikan dan Bawa Bunga di Batam

APBN sebagai instrumen fiskal juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro dan menunjukkan progres pemulihan yang signifikan seiring dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.

Dari sisi pendapatan, realisasi Pendapatan Negara di wilayah Kepulauan Riau hingga akhir April 2023 mencapai Rp4.216,59 miliar atau sebesar 35,70 persen dari target pendapatan yang berasal dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar hingga akhir April 2023 dengan jumlah Rp3.608,32 miliar atau sebesar 37,79 persen dari target pendapatan pajak tahun 2023. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Baca juga: Badut Pinggir Jalan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak SD di Pekanbaru

Selanjutnya, realisasi penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp2.335,00 miliar atau sebesar 29,41 persen, meningkat 0,74 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Hingga akhir Februari 2023, transfer ke daerah yang telah terealisasi meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik, Dana Insentif Daerah (DID), dan Dana Desa. TKDD tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 5,17 persen dibandingkan dengan tahun 2022, hal ini disebabkan oleh adanya proyek Prioritas Nasional dan Major Project di beberapa pemerintah daerah.

Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah Karimun juga meraih prestasi sebagai peringkat pertama dalam kinerja realisasi alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2023 dengan nilai 13,95. Hal ini terjadi pada Triwulan I tahun 2023 dengan total pagu sebesar 106,44. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai 45,89.

Baca juga: NasDem Jadi Partai Politik Pertama Daftarkan Bacaleg DPRD ke KPU Lingga

Posisi Karimun dalam realisasi DAK Fisik ini berada di atas Kabupaten Lingga yang hanya mencapai 9,53 persen dengan nilai 3,97. Sementara itu, realisasi Kabupaten Bintan mencapai 3,97 persen. Dalam hal persentase penyelesaian realisasi, Bintan hanya mencapai 14,09 persen.

Prestasi ini membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun mendapatkan penghargaan terbaik dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Indra menyampaikan apresiasi terhadap capaian alokasi serapan DAK Khusus, khususnya dalam peringkat pertama di Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: BPKH: Dana Haji Tumbuh 4,31 Persen Menjadi Rp 168 Triliun di 2023

Indra juga mencatat bahwa hingga 30 April 2023, terdapat 4 Pemerintah Daerah di Kepulauan Riau, yaitu Pemprov Kepri, Bintan, Karimun, dan Lingga, dengan data kontrak yang sudah direkam dalam Aplikasi OMSPAN. Total nilai kontrak yang telah disetujui oleh Pemda mencapai Rp78,69 miliar.

"Dalam keseluruhan Kepulauan Riau, persentase total kontrak realisasi mencapai 2,89 persen," tambahnya.

Dengan capaian ini, terlihat adanya progres yang positif dalam pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau, yang memberikan harapan bagi kemajuan dan perkembangan ekonomi di masa depan.