Padang, Batamnews - Pasca banjir melanda Kota Padang, Jumat (14/7/2023) kemarin, sekarang muncul masalah baru di Kota Padang. Beberapa hari belakangan ini volume sampah meningkat.

Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon, seperti dikutip mediacenter padang, Selasa (18/7/2023). Menurutnya sampah harian yang diangkut dari tempat pengumpulan sampah di dalam kota Padang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) naik dari 490 ton menjadi 510 ton.

"Meningkatnya sampah pasca banjir menyebabkan timbunan sampah di banyak Tempat Penampungan Sementara (TPS)," ujar Mairizon.

Baca juga: BP Batam Tunda Penerapan Kenaikan Tarif Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Batuampar

Untuk mengatasi sampah pasca banjir, DLH Kota Padang mengarahkan petugas kebersihan untuk segera mengangkut sampah yang menumpuk di TPS di setiap kecamatan.

"Kami melibatkan semua tim penyapu yang terbagi menjadi 11 wilayah untuk membantu mengangkut sampah di TPS terdekat di wilayah masing-masing. Kami juga melakukan penambahan jadwal pengangkutan sampah di beberapa TPS agar proses pengangkutan dari TPS ke TPA dapat dilakukan dengan cepat," jelas Mairizon.

Mairizon menambahkan bahwa salah satu penyebab banjir di Kota Padang adalah sampah yang sengaja dibuang ke saluran air, menyumbat aliran air tersebut.

Baca juga: Disdik Batam: Tidak Ada Kewajiban bagi Peserta Didik Baru untuk Membeli Seragam di Sekolah

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk menghentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air.

"Kami terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Hal ini menjadi upaya kita bersama untuk mengatasi masalah banjir dan pengelolaan sampah yang lebih baik," ungkap Mairizon.