Buruh di Batam Tuntut Pemko Bentuk Tim Pencari Fakta setelah 4 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Kerja

Buruh di Batam Tuntut Pemko Bentuk Tim Pencari Fakta setelah 4 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Kerja

Aksi unjuk rasa para buruh di Kota Batam. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam, Batamnews - Ratusan buruh di Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Pemko Batam, Selasa (14/2/2023).

Aksi ini digelar untuk merespon dua peristiwa yang merenggut nyawa empat pekerja di Batam. Para buruh khawatir, banyak perusahaan kekinian mengabaikan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Ketua Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Yafet Ramon mengatakan para buruh menuntut agar Pemko Batam tak tutup mata atas kejadian ini.

Baca juga: Buruh Batam Soroti K3 dan Omnibus Law di Demo 14 Maret

Pihaknya meminta Pemko mengusut tuntas kecelakaan kerja di PT Alusteel Shipyard dan di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard.  “Jangan hanya bilang pengawasan ada di provinsi (Disnaker Kepri), di mana harga di Pemko Batam?” katanya. 

Selain itu, pihaknya juga meminta agar Pemko Batam membentuk tim pencari fakta menyelesaikan permasalahan K3 di Batam. 

“Permasalahan ini terkait nyawa, bukan main-main, sudah 4 orang meninggal dunia, istri mereka menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim. Pemko Batam perlu membentuk tim pencari fakta,” ucap Ramon. 

Baca juga: Buruh di Batam Tak Lelah Suarakan Tolak Omnibus Law

Mereka menegaskan tak ingin kejadian serupa terus berulang. “Jangan sampai ada nyawa-nyawa lain, jangan sampai ada janda-janda lain ataupun anak-anak menjadi yatim,” katanya. 

Mereka meminta Pemko Batam menerbitkan surat imbauan kepada seluruh perusahaan di Batam, agar selalu menerapkan K3. 

“Itu tuntutan yang mudah, yang sebenarnya memang harus diterapkan oleh seluruh perusahaan,” kata dia.

 

Sebelumnya diberitakan, peristiwa laka kerja  terjadi di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard, Rabu (8/3/2023) dini hari. Dua orang tewas saat masuk kedalam tanki untuk membersihkan tanki Kapal Pertamina Abherka. 

Namun ternyata saat itu diduga uap racun di dalam tanki masih tersisa dari material bekas minyak yang akan dibersihkan. Diperkirakan panjang kapal 200 meter dengan isi muatan mencapai 400 ton.

Di hari yang sama juga terjadi laka kerja di Alusteel Shipyard. Kecelakaan maut itu merenggut nyawa dua pekerja subcon PT GMC saat sebuah alat berat melindas keduanya. Video peristiwa ini viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat dua pekerja tengah berhenti di pinggir jalan kawasan  PT Alusteel Shipyard, Batuaji, Kota Batam sebelum dilindas loader mundur tib-tiba yang gagal menanjak.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews