Oleh : Vina Apriliani S. M.M

MENDEKATI Tahun politik berbagai Polemik bermacam macam sering menjadi daya tarik tersendiri di masyarakat khususnya utuk para kaum muda Indonesia. Kaum milenial bahkan gen Z sering disebut pula sebagai cikal bakal penurus bangsa. Kaum muda sangat dibutuhkan bagi kemakmuran bangsa karena diharapkan para kaum muda ini mempunyai ide-ide yang kreatif untuk bisa merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Sangatlah menarik jika kita berbicara tentang politik, apalagi jika itu dari pemikiran anak muda negeri ini. Menurut kalian apa yang yang ada dibenak anak muda jika mendengar kata politik?

Sebelum beranjak mengulik pemikiran anak muda Indonesia tentang politik mari pahami dulu artinya, Politik merupakan konsep yang sudah diperkenalkan sejak zaman Yunani. Pencetus konsep politik adalah Plato dan Aristoteles. Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti kota yang berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan). Pegertian politik juga dikenal sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.

Nah Kembali persespsi anak muda Indonesia tentang politik. Mayoritas anak muda di negeri ini memiliki persepsi negatif begitu mendengar kata politik. Dunia politik buatnya adalah dunia yang kelam, tempat para monster politik saling memangsa satu sama lain, termasuk memangsa rakyatnya sendiri. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa politik semata-mata hanya ajang oligarki dan perebutan kekuasaan. 

Dengan jelas kita dapat menyaksikan Tindakan provokatif dan kampanye hitam di berbagai media walaupun kita tidak tahu pasti apakah hal tersebut benar atau hoax. Anak muda negeri ini harus bisa memilah dengan seksama agar tidak terjerumus dengan Tindakan politik yang tidak benar. 

Melihat fenomena seperti itu , seharusnya partai politik melakukan Strategy yaitu meningkatkan keterlibatan anak muda salah satunya menjadikan mereka anggota di partainya. Hal ini dimaksudkan agar bisa mengubah pandangan anak muda tentang negatifnya sistem politik dinegeri ini. Seharunya memang keberadaan partai politik adalah sebagai alat yang dapat menyadarkan masyarakat melalui peran politiknya.

 Masalah politik yang masih buruk dapat dirubah oleh para pemuda dengan tujuan untuk memperbaiki politik kedepannya,dengan berpartisipasi dalam partai politik, terlibat dalam pemilu dan tidak terjun dalam aksi negative provocative untuk saling menjatuhkan,sehingga tidak apatis dengan politik. Demi mewujudkan demokrasi politik sudah sepantasnya anak muda sadar dan membuka wawasan politik yang ada di Negeri tercinta ini.  

Di lain sisi dalam ajang pesta demokrasi 2 tahun kedepan diharapkan anak muda dapat berpartisipasi lebih baik, sebab satu suara dalam pemilihan umum akan menentukan arah bangsa ini nantinya. 

Saran untuk partai politik, mari lebih marak melibatkan anak muda dalam program-program yang terorganisir demi tercapainya tujuan Bersama “public good”. 

Dengan tetap berpegangan dengan tujuan menurut UU yang berlaku yaitu :

a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demi Indonesia yang lebih baik, berkaryalah selagi muda.

(*)