Peringatan Rusia Jika Swedia dan Finlandia Bergabung ke NATO

Peringatan Rusia Jika Swedia dan Finlandia Bergabung ke NATO

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

London - Rusia mengancam akan meluncurkan tenaga nuklir hipersonik jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Peringatan itu diberikan oleh salah satu sekutu terdekatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin kepada NATO, kemarin. Demikian dilansir Reuters, Jumat (15/4/2022).

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS, Rusia akan memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik.

"Tidak ada lagi yang bisa dinegosiasikan tentang status bebas nuklir untuk Baltik. Keseimbangan harus dipulihkan.

“Saya berharap Finlandia dan Swedia melihat ini dengan tepat. Jika tidak, mereka harus hidup dengan senjata nuklir dan rudal hipersonik di dekat rumah,” kata mantan presiden Rusia dari 2008 hingga 2012.

Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas mengatakan ancaman Rusia bukanlah hal baru dan Moskow telah mengerahkan senjata nuklir ke Kaliningrad sebelum perang di Ukraina.

“Senjata nuklir selalu disimpan di Kaliningrad ... komunitas internasional, negara-negara di kawasan ini, sangat menyadari hal ini.

"(Rusia) menggunakannya sebagai ancaman," katanya seperti dikutip di BNS.

Rusia memiliki senjata nuklir terbesar di dunia dan bersama dengan China dan Amerika Serikat adalah salah satu pemimpin global dalam teknologi rudal hipersonik.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sekitar 1.300 kilometer dengan Rusia dan Swedia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan aliansi NATO.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan mereka akan memutuskan masalah ini dalam beberapa minggu ke depan.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews