Batam - Amerika Serikat saat ini tengah membidik kedua putri Presiden Rusia Vladimir Putin akibat invasi Rusia atas Ukraina. Mereka masuk dalam daftar target sanksi atas nama Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova.

AS meyakini kedua putri Putin tersebut selama ini menyimpan kekayaan orang nomor satu di Rusia. Langkah AS ini menyusul apa yang telah dilakukan oleh Uni Eropa terlebih dulu.

Baca juga: Mau Datang ke KTT G20 di Bali, Putin Didukung China-Ditentang Australia

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin dan banyak kroninya serta oligarki, menyembunyikan kekayaan mereka," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan, dikutip Reuters, Minggu (10/4/2022).

Menurut pejabat senior tersebut mereka menyembunyikan aset dengan anggota keluarga yang menempatkan kekayaannya di sistem keuangan AS, dan lainnya. Sehingga hal itu menjadi alasan jelas, mengapa AS menargetkan kedua putri Putin.

Adapun, Uni Eropa pada Jumat waktu setempat secara resmi mengumumkan serangkaian sanksi individu baru yang menargetkan 216 warga Rusia dan 18 entitas di negara tersebut. Sanksi itu juga turut menyeret kedua putri Putin.

Sanksi yang diberikan terhadap kedua putri Putin ini cukup mengejutkan. Pasalnya, keduanya jarang terlihat di depan umum bersama Putin.

Lantas siapa sebenarnya sosok kedua putri Putin ini?

Maria Vorontsova sendiri merupakan putri tertua Putin. Ia disebut merupakan pemilik Nomenko, yang terlibat dalam sejumlah proyek investasi kesehatan.

Tak banyak data mengenai perempuan yang kerap dipanggil Masha itu. Masha sendiri merupakan buah pernikahan Putin dengan Lyudmila, yang bercerai pada 2013 silam.

Anak tertua ini juga memiliki sejumlah nama alias seperti Mariya Putina atau Maria Faassen. Ia lahir tahun 1985 dan merupakan lulusan sekolah kedokteran.

Baca juga: Vladimir Putin Bakal Hadiri KTT G20 di Bali

Kemudian Katerina Tikhonova putri kedua Putin. Ia juga lahir dari pernikahan dengan Lyudmila. Katerina Tikhonova lahir 31 Agustus 1986 dan pernah berkuliah di Universitas Negeri Saint Petersburg State dan memiliki gelar master dalam bidang fisika dan matematika.

Mengutip Washington Post, Tikhonova diketahui memegang jabatan sebagai Wakil Direktur Institut Penelitian Matematika Sistem Kompleks di Universitas Negeri Moskow. Ia pernah muncul pada Juni 2021 di Konferenz Bisnis Utama Rusia.

Dalam forum tersebut, Katerina berbicara soal litigasi sengketa investasi internasional. Namun demikian, dalam forum itu, hubungannya dengan Putin tidak disebutkan secara pasti.

Satu-satunya petunjuk yakni referensi formal moderator kepadanya dengan nama depan dan patronimiknya, Katerina Vladimirova. Dalam budaya Eropa Timur, nama Ova selalu ditambahkan di nama belakang perempuan sementara Vladimir adalah nama Putin.