Halo Batam-Kepri, Pariwisata Singapura sudah Menggeliat Lho!

Halo Batam-Kepri, Pariwisata Singapura sudah Menggeliat Lho!

Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wagub Kepri Marlin Agustina dan Wali Kota Batam, Rudi. (Foto: batamnews)

Batam, Batamnews - Di tengah tingginya angka Corona, Singapura terus mencoba menghidupkan kembali sektor pariwisata.

Melalui skema Vaccinated Travel Lane atau VTL, gelombang kedatangan wisatawan mancanegara ke Negeri Singa itu akan dimulai pekan depan, tepatnya 19 Oktober 2021.

Selain Jerman dan Brunei Darussalam, Singapura akan memperluas jalur perjalanan yang divaksinasi untuk memasukkan delapan negara lain - Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Skema ini akan berkembang lebih jauh, dengan pengaturan serupa lainnya dengan Korea Selatan akan diperkenalkan pada 15 November.

Baca: Ribuan Wisatawan dari 8 Negara Bersiap Masuk ke Singapura Pakai Skema VTL

Meski belum dibuka, ada lebih dari 2.400 orang telah diberikan tiket perjalanan untuk memasuki Singapura dari delapan negara yang masuk skema VTL.

Sekitar 40 persen tiket dikeluarkan untuk pelancong dari Inggris, menurut angka yang dirilis oleh Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) pada Rabu (13/10/2021). Demikian dilansir Channel News Asia.

Saat Singapura sudah ancang-ancang menerima wisman mulai pekan depan, tetangganya yakni Provinsi Kepulauan Riau di Indonesia sudah siap jauh hari.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad memberikan pernyataan bahwa Kepri telah siap menerima kembali wisatawan mancanegara.

Namun kesiapan pemerintah itu dinilai belum cukup jelas. Seperti persyaratan masuknya wisatawan, salah satunya terkait karantina yang diberlakukan pemerintah bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang hendak masuk Kepri dan lainnya.

HR Citramas Group, Nara Dewa menyatakan, pembukaan travel bubble ini tidak lepas dari aturan perjanjian antar negara. 

Baca: Travel Bubble di Kepri, Pengusaha Wisata: Kami Sudah Siap, Tapi Tamunya Mana?

Nara Dewa mengatakan, sama seperti pemerintah, pihaknya sebagai pelaku pariwisata juga sejak awal telah menyatakan siap menerima wisatawan. 

Hanya saja, ia menilai meski pemerintah telah menyatakan kesiapan, namun hingga saat ini arus kedatangan turis asing belum kunjung mengalir seperti sedia kala.

Pihaknya pun meminta pemerintah untuk memperjelas perjanjian dengan negara yang bersangkutan serta memperbarui aturan keluar masuk orang melalui pintu-pintu perbatasan yang ada.

"Sebaiknya jangan hanya menyatakan siap-siap saja. Dari dulu kita sudah siap, tapi tamunya mana? Kalau tamunya nggak datang-datang kan percuma kesiapan kita itu," ujar Nara Dewa saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Baca: Turis Asing 19 Negara Boleh Masuk Bali dan Kepri, Berikut Daftarnya

Per Kamis (14/10/2021), Pemerintah Indonesia akhirnya mengumumkan pembukaan pintu bagi wisatawan mancanegara (Wisman) atau turis asing dari 19 negara untuk masuk ke Bali dan Kepri.

"Sesuai arahan Presiden RI, kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam rilis resmi, Rabu (13/10/2021).

Beda Pendapat Ansar-Rudi

 

Namun di tingkat lokal, dua pemimpin lokal, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wali Kota Batam Rudi berbeda pandangan soal pembukaan pintu bagi wisman ini.

Ansar ingin tetap dibuka, namun Rudi minta penundaan. 

Baca: Wali Kota Batam Rudi Minta Penerapan Travel Bubble Ditunda 

Rudi meminta penerapan travel bubble untuk bisa ditunda sampai realisasi vaksinasi Covid-19 Kota Batam tercapai 100 persen. 

“Kalau saya tidak masalah ditunda, yang penting warga saya bisa tervaksin 100 persen,” ujar Rudi, Senin (11/10/2021). 

Sementara Ansar berpendapat pembukaan kembali pintu bagi wisman merupakan kebijakan pemerintah pusat.

"Saya rasa itu kan kebijakan pemerintah pusat. Soal meminta penundaan sah sah saja dan silahkan ajukan surat secara resmi," kata Ansar di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (14/10/2021) 

Baca: Wako Batam Ingin Travel Bubble Ditunda, Gubernur Kepri: Silahkan Ajukan Surat Resmi

Kepala daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), baik itu Gubernur maupun Bupati/Wali Kota diminta untuk tidak saling berbalas pantun terkait kebijakan travel bubble.

Permintaan ini disampaikan langsung Wakil Ketua II DPRD Kepri, Raden Hari Tjahyono, Jumat (15/10/2021). Pelaku usaha di Kepri menurutnya sudah sangat siap terkait kebijakan dibukanya wisman ke Kepri.

"Gubernur dan Wali Kota Batam, saya harap tidak saling berbalas pantun tentang kebijakan travel bubble, sudah capek masyarakat dan pelaku usaha melihat kondisi ini. Pelaku usaha di bidang pariwisata sudah sangat siap dari kunker dan sidak-sidak yang kami lakukan," kata Raden Hari.

Baca: DPRD Sarankan Gubernur dan Wako Batam Duduk Bareng Terkait Travel Bubble

Ia menyarankan, ada baiknya antara Wali Kota Batam dan Gubernur Kepri duduk bersama. Kebijakan travel bubble adalah kebijakan ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus Corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews