Travel Bubble di Kepri, Pengusaha Wisata: Kami Sudah Siap, Tapi Tamunya Mana?

Travel Bubble di Kepri, Pengusaha Wisata: Kami Sudah Siap, Tapi Tamunya Mana?

Kawasan Wisata Lagoi.

Batam, Batamnews - Kesiapan pemerintah, dalam hal ini pemerintah Kepulauan Riau dalam membuka travel buble di Kepri menjadi sorotan pengusaha di bidang pariwisata.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad memberikan pernyataan bahwa Kepri telah siap menerima kembali wisatawan mancanegara.

Baca juga: Wali Kota Batam Rudi Minta Penerapan Travel Bubble Ditunda 

Namun kesiapan pemerintah itu dinilai belum cukup jelas. Seperti persyaratan masuknya wisatawan, salah satunya terkait karantina yang diberlakukan pemerintah bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang hendak masuk Kepri dan lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh HR Citramas Group, Nara Dewa. Menurutnya, pembukaan travel bubble ini tidak lepas dari aturan perjanjian antar negara. 

Nara Dewa mengatakan, sama seperti pemerintah, pihaknya sebagai pelaku pariwisata juga sejak awal telah menyatakan siap menerima wisatawan. 

Hanya saja, ia menilai meski pemerintah telah menyatakan kesiapan, namun hingga saat ini arus kedatangan turis asing belum kunjung mengalir seperti sedia kala.

Pihaknya pun meminta pemerintah untuk memperjelas perjanjian dengan negara yang bersangkutan serta memperbarui aturan keluar masuk orang melalui pintu-pintu perbatasan yang ada.

"Sebaiknya jangan hanya menyatakan siap-siap saja. Dari dulu kita sudah siap, tapi tamunya mana? Kalau tamunya nggak datang-datang kan percuma kesiapan kita itu," ujar Nara Dewa saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Ia mengakui sampai saat ini Kawasan Wisata Nongsa masih kedatangan beberapa tamu setiap harinya. Namun tamu-tamu yang datang masih merupakan wisatawan lokal atau domestik. 

Naradewa berharap kebijakan keluar masuk orang dan karantina yang ditetapkan pemerintah dapat sejalan dengan spirit membuka kembali pariwisata. 

Nara Dewa mencontohkan, para turis yang masuk ke Indonesia diwajibkan untuk menjalani karantina selama beberapa hari. Kebijakan ini dirasa memberatkan, terlebih bagi turis dengan tujuan wisata yang singkat.

Baca juga: Kepri Siap Terima Wisman, Gubernur: Tidak Ada Pembatalan Travel Bubble

"Semisal, turis berwisata biasanya paling hanya dua hari. Tapi dia diminta karantina selama lima hari, nah gimana itu? Kan nggak bisa ke mana-mana jadinya. Aturan-aturan seperti ini lah yang harus diperjelas, kecuali selagi karantina bisa berwisata,” ucap Nara Dewa.

Meski demikian, dia mengaku segala fasilitas berkenaan dengan travel bubble sudah sejak lama dipersiapkan di Kawasan Wisata Nongsa.

"Travel bubble itu adalah wilayah yang terisolasi, ada dalam gelembung. Di Kepri ada dua bubble, yaitu Lagoi dan Nongsa, idealnya kalau turis mau berwisata ya hanya di lingkungan bubble itu saja," kata Nara Dewa.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews