Ratusan Kepala Keluarga di Dendun Bintan Segera Nikmati Air Bersih

Ratusan Kepala Keluarga di Dendun Bintan Segera Nikmati Air Bersih

Camat Mantang, Siti Zaina melakukan peletakan batu pertama pembangunan SPAM Desa Dendun.

Bintan, Batamnews - Guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya, Pemerintah Desa Dendun, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), membangun Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM).

Pengerjaan SPAM itu telah dimulai dengan dilakukannya peletakan batu pertama oleh Camat Mantang, Siti Zaina dan Pelaksana tugas (Plt) Kades Dendun, Raja Risnanda di Kawasan RT 2/RW 1, Rabu (2/6/2021).

Camat Mantang mengatakan, pembangunan SPAM ini segera dimulai. Pembangunannya dilakukan melalui Dana Desa (DD) Dendun 2021. Nantinya air bersih dari SPAM ini akan dialirkan ke ratusan rumah warga yang berada di desa tersebut.

Baca juga: Hilang saat Berenang, Bocah di Bintan Ditemukan Tak Bernyawa

"Iya SPAM akan dibangun di Desa Dendun. Tadi pagi peletakan batu pertamanya," ujar Siti.

Untuk ketersediaan air bersih di SPAM Desa Dendun ini, kata Siti, pihak Desa Dendun dan Desa Mantang Baru bekerja sama. Sehingga disepakati pasokan air bersih ini berasal dari Kolam SPAM Desa Mantang Baru.

Untuk penyuplaian air dari Desa Mantang Baru ke Desa Dendun tidak melalui perpipaan bawah laut mengingat kedua desa dipisahkan oleh lautan. Melainkan air dari Kolam SPAM Desa Mantang Baru akan disedot dan dimasukkan ke dalam tangki lalu diangkut menggunakan pompong ke Desa Dendun.

Baca juga: Bintan Tambah 1 Pasien Meninggal Dunia Akibat Covid-19

"Jadi ada petugas yang akan ambil air bersih dari Desa Mantang Baru lalu diangkut dengan pompong. Lalu air tersebut disalurkan ke penampungan di Desa Dendun. Kemudian barulah di suplai ke rumah-rumah warga," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kades Dendun, Raja Risnanda mengatakan, pembangunan SPAM ini merupakan bentuk dari Program Kran Air Bersih Sampai Rumah. Sehingga pembangunannya dilaksanakan melalui DD 2021.

"Kita kucurkan DD tahun ini sebesar Rp 300 juta untuk SPAM Dendun. Dengan adanya SPAM ini, terjawab sudah keinginan warga desa untuk menikmati air bersih," katanya.

 

Di desa ini, jika memasuki musim kemarau, air yang tersedia di sumur-sumur warga kondisinya sangat memperhatikan. Karena rasanya ada payau bahkan asin sehingga tidak dapat dikonsumsi apalagi digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Demi mendapatkan air bersih di musim kemarau, warga terpaksa merogoh saku sebesar Rp 6 ribu untuk air satu dirigen atau 35 liter. Akhirnya warga mengusulkan pembangunan SPAM. Tapi sumber airnya dari desa seberang yaitu Desa Mantang Besar. Mereka meminta suplai airnya melalui pipa bawah laut.

"Kalau pipa bawah laut akan menelan Rp 3 miliar. Ini memberatkan pemerintah, jadi kita mengambil langkah untuk sumber air SPAM Dendun itu nantinya disuplai dengan cara diangkut menggunakan pompong," sebutnya.

Baca juga: Terus Bertambah, Imigran Positif Corona di Bhadra Resort Bintan Kini 57 Orang

DD Dendun Rp 300 juta ini akan digunakan untuk membangun SPAM. Yaitu dibangun seperti tower beton dengan lantai dak (beton). Di atas beton itu akan ditempatkan 4 tangki yang masing-masing berukuran 5 ton. Lalu dipasang perpipaan untuk mengalirkan air ke rumah warga dan setiap rumah juga dipasang meteran air.

Jadi nantinya petugas khusus akan mengbil air dari Kolam SPAM Kampung Belakang CD, Desa Mantang Baru. Kemudian diisi ke tangki yang berada di pompong dan dibawa ke pelabuhan Desa Dendun. Lalu air yang berada di tangki pompong akan disedot dengan mesin menuju tangki yang berada di SPAM Desa Dendun.

"Jadi air ditampung di SPAM yang letaknya di samping Kantor Desa Dendun. Lalu dialirkan ke rumah warga dengan sistem gratifikasi karena lokasi tangki penampungan di bukit sehingga akan turun begitu saja meskipun tak kencang. Kalau untuk membeli mesin lagi tidak cukup dananya," ucapnya.

Baca juga: Sukseskan Pilkades, DPMD Bintan Belajar ke KPU

Pengisian air ke SPAM Dendun akan dilakukan dua hari sekali. Setiap pengisian sebanyak 20 ribu liter atau 20 ton air atau 4 tangki. Bagi warga yang menggunakan air bersih ini akan dikenakan biaya Rp 40 ribu- Rp 50 ribu untuk setiap ton-nya.

Untuk tahap pertama ini, air bersih akan dinikmati oleh 166 kepala keluarga (KK). Sedangkan sisanya puluhan lagi akan disalurkan pada tahap selanjutnya.

"Ini akan memenuhi kebutuhan air masyarakat. Kemudian harganya juga lebih murah dibandingkan beli dengan dirigen. Pastinya tidak memberatkan atau membebani masyarakat," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews