Yudi Kurnain Sebut PT Moya Menzolimi Pelanggan SPAM di Batam

Yudi Kurnain Sebut PT Moya Menzolimi Pelanggan SPAM di Batam

Yudi Kurnain. (Dok. Batamnews)

Batam - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Yudi Kurnain menyebut pelayanan PT Moya Indonesia tidak profesional.

Hal ini diungkapkan Yudi karena ia menilai PT Moya tidak bisa menangani dengan baik tagihan air warga yang melonjak tinggi.

“Ada lonjakan tagihan air, namun mereka malah menyalahi pelanggan,” ujar Yudi kepada Batamnews, Selasa (2/2/2021).

Pihaknya juga telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan PT Moya Indonesia, dari 10 anggota komisi III DPRD Kepri, tujuh orang diantaranya mengaku mengalami lonjakan tagihan air.

“Itu semua dari aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada kami,” kata dia.

Dari rapat tersebut, PT Moya sudah mengetahui kesalahan mereka. Akan tetapi, menurut Yudi, Moya tidak mampu menangani dengan baik.

“Kenapa malah menyalahkan masyarakat,” katanya.

Mengenai alasan kebocoran pipa bagian dalam, Yudi sangsi, karena kebocoran pipa berlangsung pada ribuan pelanggan.

Ia menyimpulkan bahwa PT Moya Indonesia tidak memiliki sistem atau bisa jadi ada kendala.

Hal ini berdasarkan laporan dari masyarak, mereka tetap dikenakan denda, walaupun sudah membayar tagihan air tepat waktu.

“Ada yang bayar tanggal 20 kena denda, bayar tanggal 19 juga kena denda,” ucapnya.

Yudi memaparkan, misalnya setiap warga yang dikenakan denda sebesar Rp10 ribu dengan 300 ribu pelanggan, maka ada kelebihan bayar sebesar Rp 3 miliar.

“Berarti ada ketidakpatutan dalam sistem mereka, jujur saja, jangan salahkan masyarakat. Udah dirugikan kok disalahkan, itu zolim,” kata dia.

Mengenai denda atas keterlambatan tersebut, berdasarkan penuturan warga, Yudi mengatakan ada upaya pengembalian. Namun cara yang digunakan PT Moya Indonesia juga tidak tepat.

“Misalnya dendanya Rp 10 ribu, disarankan untuk diambil ke kantor mereka (Moya), tapi begitu ke kantornya, ada crowded, jadi ya uangnya dipasrahkan saja, uang naik ojek sudah berapa?” kata dia.

Untuk itu, Yudi juga meminta agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian atas permasahalan tersebut. Karena menurutnya hal ini sudah sangat merugikan masyarakat.

“Bagaimana pemda bisa menangani ini, gunakan akal sehat, agar segera diperbaiki,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews