ATB Ungkap Kesulitan Penjatahan Air dari Duriangkang ke Pelanggan

ATB Ungkap Kesulitan Penjatahan Air dari Duriangkang ke Pelanggan

Waduk Duriangkang yang volumenya kian menyusut. Gambar diambil Rabu (11/3/2020). (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - Instruksi BP Batam untuk menunda proses pelaksanaan rationing, tidak hanya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Batam, namun juga bagi PT Adhya Tirta Batam (ATB) selaku pengelola air bersih di Kota Batam. 

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan sebagai operator, ATB juga harus mempersiapkan berbagai hal terkait proses penggiliran Instalasi Pengolah Air (IPA) Duriangkang. 

"Program penggiliran ini kesulitannya cukup tinggi juga, kami harus mempersiapkan berbagai hal tentunya, agar dampak penggiliran dapat seminimal mungkin," kata Maria, Sabtu (14/3/2020). 

Proses pelaksanaan rationing di IPA Duriangkang dinilai paling sulit karena jangkauan pelanggan yang dilayani cukup luas. Mulai dari Tanjung Uncang hingga Batu Ampar. 

Total pelanggan yang dilayani dari Dam Duriangkang sebanyak 228.900 pelanggan terdiri dari pelanggan domestik, komersil, dan industri. 

Sebanyak 98 persen pelanggan industri di Batam, juga merupakan pelanggan yang disuplai oleh Dam Duriangkang. 

"Instruksi ini tentunya merupakan angin segar sejenak bagi Kota Batam, terutama pelaku usaha dan industri yang sempat merasa terancam akibat potensi krisis air yang mengintai Batam," ujar Maria. 

Penggiliran air yang sebelumnya akan dilakukan pada 15 Maret 2020, ditunda hingga elevasi mencapai -3,4 di bawah bangunan pelimpah air. 

Sedangkan elevasi air di waduk per 13 Maret 2020 telah mencapai -3,2 meter di bawah bangunan pelimpah.Air terus mengalami penurunan sekitar 2 cm setiap harinya. 

Menurut asumsi tersebut, bilamana tidak turun hujan, maka masih ada waktu hingga 14 hari ke depan sebelum penggiliran dilakukan.

ATB mengimbau masyarakat kota Batam berdoa selama kurun waktu tersebut. Agar hujan bisa turun dengan intensitas yang memadai agar elevasi -3,4 meter di bawah bangunan pelimpah tidak tercapai.

"ATB dan tentunya pelanggan mengucapkan terimakasih atas penundaan ini. Namun kita masih tetap perlu waspada karena ancaman krisis air belum berlalu. Mari kita selalu berdoa agar hujan bisa turun memenuhi waduk, dihindarkan dari potensi krisis air, sehingga penggiliran ini tidak kita rasakan," jelas Maria. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews