Pasca-Insiden BBM Bercampur Air, SPBU Batu Ampar Benahi Tangki Timbun

Pasca-Insiden BBM Bercampur Air, SPBU Batu Ampar Benahi Tangki Timbun

Gabriel menunjukkan bagian yang mengalami kebocoran hingga menyebabkan Pertalite tercampur air. (Foto: Dyah Asti/Batamnews)

Batam - Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) nomor seri 14.294.713 di Batu Ampar terus melakukan perbaikan pasca-terjadinya kebocoran akibat banjir selasa lalu (22/10/2019).

Saat ini, pihak SPBU tengah membuat dinding pembatas air pada tangki endap Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mencegah rembesan yang terjadi saat hujan deras. Untuk proses pengurasan tangki, diakui manajemen sudah dilakukan sejak Rabu lalu begitu vendor tiba di Batam.  

Posisi SPBU yang lebih rendah dari jalan raya membuat SPBU rawan tergenang ketika hujan. Terutama saat terjdi banjir di kawasan tersebut.

Penanggung jawab SPBU Batu Ampar, Gabriel Sianturi mengatakan, selain membenahi tangki endap, pihaknya juga telah membuat jalur air untuk meminimalisir genangan.  

“Untuk pipa saat ini sudah kami beri sealer waterproof karena kebocoran terjadi di kabel pemipaan listrik ke tangki dari system ATG nya. Jika tidak hujan hari ini, kami akan melakukan pelapisan waterproof ke 3 dan 4 pada dinding tangki,” kata Gabriel, Jumat (25/10/2019).

Pembenahan dinding tangki tidak hanya dilakukan pada tangki BBM jenis pertalite yang mengalami kebocoran saja, tetapi juga dilakukan pada tangki premium dan tangki solar. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi pada tangki lainnya, mengingat posisi SPBU rawan banjir.

 

Masih disegel

Saat ini SPBU Batu Ampar masih dilakukan penyegelan oleh Disperindag Batam selama proses perbaikan. Gabriel mengatakan belum mengetahui pasti kapan SPBU beroperasi, karena cuaca Batam yang tidak menentu.

“Sebenarnya dalam 4-5 hari selesai. Namun yang jadi permasalahan hujan tidak bisa dikontrol. Setelah pekerjaaan kami selesai nanti kami menunggu dari tim diperindag dan safety-nya Pertamina untuk turun memeriksa apakah ini sudah layak. Setelah itu baru memberikan surat rekomendasi kelayakan kami untuk beropersi,” jelasnya.

Walaupun hujan menghambat proses perbaikan, Gabriel mengaku bersyukur karena bisa mengetahui proses perbaikan sudah sempurna atau belum dengan kondisi itu.

Ia juga meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan akibat kelalaiannya dalam memeriksa keamanan operasional SPBU.

“Kami meminta maaf, atas insiden ini nama Pertamina jadi tercoreng, dan pasti timbil opini publik yang menyinggung SPBU lain. Kami juga terimakasih pada konsumen atas pengertian mereka, sehingga bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tutupnya.

Atas Insiden ini Gabriel mengungkapkan berencana melakukan renovasi pada SPBU Batu Ampar tahun depan.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews