Insiden BBM Bercampur Air di SPBU Batuampar Akibat Kebocoran Pipa

Insiden BBM Bercampur Air di SPBU Batuampar Akibat Kebocoran Pipa

Penanggung jawab SPBU Batuampar, Gabriel Sianturi. (Foto: Dyah/batamnews)

Batam - Insiden tercampurnya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan air di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Batuampar yang terjadi pada Selasa malam (23/10/2019) pukul 19.00 WIB, ternyata akibat kebocoran. 

Penanggung jawab SPBU Batuampar, Gabriel Sianturi mengatakan, kebocoran tersebut terjadi di tangki Pertalite akibat kesalahan Standart Operasional Prosedur (SOP) vendor pemasang sistem Automatic Tanks Gauge (ATG)

"Terdapat debit air di produk pertalite kami. Hal tersebut bisa terjadi karena ada kelalaian dari pihak vendor yang memasang sistem ATG di sistem kami," kata Gabriel saat ditemui, Rabu (23/10/2019). 

Akibat kebocoran ini total 18 mobil dan motor langsung mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan presentase air yang terkandung di dalam BBM jenis pertalite tersebut cukup besar. 

"Campurannya 30% - 50% , bervariasi semakin lama atau semakin akhir, dia presentase airnya semakin tinggi. Untuk mencegah kerusakan lebih parah terjadi, malam langsung kita tutup ketika ketahuan ada kejadian teraebut sekitar 15 menit setelah kejadian," ujarnya.

Sistem ATG merupakan sistem yang dihadirkan Pertamina di SPBU untuk memantau langsung stok BBM di tangki pendam SPBU dan Depo Pertamina. 

Sistem ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi penyusutan volume BBM. Dengan sistem ini permintaan pengiriman BBM ke SPBU bisa dilakukan secara otomatis. 

Baca: Puluhan Kendaraan Mogok Usai Isi BBM Bercampur Air di SPBU Batuampar

Di SPBU Batuampar sendiri, pemasangan ATG mulai dilakukan pada Februari 2019. Sehingga SPBU harus melakukan penutupan sementara dan baru beroperasi selama dua bulan. 

"Kegunaan sistem ini upaya semangat kami untuk memberikan transparansi kepada masyarakat juga, sistem ini terkoneksi langsung dengan pihak vendor," paparnya. 

Hujan deras dengan debit air tinggi di Batam baru terjadi Selasa kemarin, sehingga adanya kesalahan pada SOP pemasangan baru diketahui malam tadi. 

Lanjut Gabriel, kebocoran ini bisa dicegah, jika pipa dan sistem ATG diberi seal waterproof oleh pihak vendor. Tidak adanya lapisan waterproof tersebut, ternyata juga terjadi pada tangki BBM lainnya. 

"Kami dari pihak SPBU juga meminta maaf, walaupun terjadi kesalahan di pihak vendor ini tetap kelalaian di pihak kami karena tidak melakukan pengecekan saat debit hujan tinggi kemarin," tutupnya. 

(das)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews