Polsubsektor Penuba di Lingga Cegah Perpecahan Umat Lewat `Safari Kamtibmas`

Polsubsektor Penuba di Lingga Cegah Perpecahan Umat Lewat `Safari Kamtibmas`

Ps. Kapolsubsektor Penuba, Brigadir Yondrialis memberikan pesan-pesan kamtibmas kepada warga saat safari kamtibmas (Foto:ist)

Lingga - Kepolisian Sektor (Polsek) Daik Lingga, melalui Polsubsektor Penuba, bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Selayar dan Kantor Urusan Agama (KUA) Selayar, bekerjasama menggelar `Safari Kamtibmas` di Masjid Nurul Yakin, Desa Pantai Harapan, Kecamatan Selayar, Rabu (16/10/2019) malam.

Ps. Kapolsubsektor Penuba, Brigadir Yondrialis mengatakan, kegiatan ini terbentuk setelah dilakukan diskusi bersama MUI dan KUA. Rencananya, kegiatan ini juga akan menjadi agenda rutin mereka di wilayah Kecamatan Selayar, yang terdiri atas 4 desa.

"Iya, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin kami. Pelaksanaannya dua kali dalam seminggu di masjid dan desa yang berbeda-beda. Untuk yang pertama ini, kami lakukan di Desa Pantai Harapan," kata dia kepada Batamnews, usai kegiatan.

Yondri menjelaskan, antara polisi, MUI dan KUA memiliki peran masing-masing dalam kegiatan ini. Ia menjabarkan, Polsubsektor Penuba bertugas menyampaikan pesan-pesan kamtibmas. Kemudian MUI memberikan tausiyah, sedangkan KUA menyampaikan tentang keluarga sakinah.

"Tujuan dari kegiatan ini mengajak masayarakat, khususnya warga Kecamatan Selayar untuk menjaga kamtibmas bersama. Kemudian menghindari perpecah belahan antar suku, umat beragama, dan mecegah masuknya paham-paham yang mengarah ke radikalisme. Selanjutnya untuk membangun keluarga sakinah mawadah warohamah," ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut, masyarakat dapat bekerjasama dengan kepolisian untuk menjaga kamtibmas yang aman, damai dan tenteram. Kemudian dapat memfilter masuknya pihak-pihak yang ingin memecah belah antar suku dan umat beragama.

"Saya juga berharap kegiatan ini dapat mencinptakan situasi yang kondusif dan mampu mempererat silatuhrahmi. Selanjutnya juga dapat mebangun keluarga sakinah mawadah warohma untuk mengurangi tingkat perceraian," pungkasnya.

Sementara itu, Penghulu KUA Kecamatan Selayar, Wan Rizki Alfares dalam tausiyahnya pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa keluarga sakinah merupakan solusi untuk menjawab tantangan radikalisme. Kemudian juga menjadi benteng dari pihak-pihak yang berusaha mengadu domba.

"Islam yang luhur adalah islam yang rahmatanlilalamin, yang penuh kasih dan cinta kepada NKRI. Terbukti bahwa para ulama dan santri dulunya terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kemudian masyarakat juga harus bisa memfilter pengaruh yang mengarah kepada perpecahan, terutama melalui media sosial," tuturnya.

Diketahui, kegiatan tersebut disambut antusias masyarakat setempat. Mereka pun menanggapi kegiatan ini sebagai salah satu langkah positif yang harus terus dijalankan.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews