Sosok `Joker` pada Dodi Simamora Tersangka Pembunuhan di Nongsa

Sosok `Joker` pada Dodi Simamora Tersangka Pembunuhan di Nongsa

ist

Batam - Kekinian, film Joker menyita perhatian publik. Film ini dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck, seorang badut yang bermimpi sukses besar sebagai stand-up komedi. Kegagalannya yang konstan dan penyakit mental yang jelas malah membawanya menjadi orang aneh.

Joker menjadi film tersukses tahun ini. Dikisahkan, penyakit mental yang diderita Arthur Fleck, nama asli Joker, membuatnya tidak bisa mengontrol tawa. Hal ini sebenarnya memang betul ditemui di dunia nyata. Pseudobulbar affect (PBA) membuat penderita penyakit ini tertawa di saat yang tidak tepat.

Baca juga: Menelisik Hubungan Pembunuhan Balita dan Penyakit Mental

Menurut beberapa sumber, PBA disebabkan oleh kerusakan pada korteks prefrontal yaitu area otak yang membantu mengendalikan emosi. Pengobatan yang dilakukan persis seperti yang Arthur Fleck lakukan,  yaitu melalui terapi serta pengobatan.

 

Mirip kasus di Batam

Di Batam, baru-baru ini terjadi pembunuhan yang menewaskan seorang balita berusia dua tahun. Pelakunya pamannya sendiri. Balita bernama Shelin Hutagalung itu meregang nyawa usai terluka mendapat 3 kali tusukan dari Dodi Pance Simamora. Insiden itu di Kampung Ubi, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Jumat (4/10/2019) lalu.

Dodi kemudian menusuk dirinya sendiri hingga berdarah. Warga di Kampung Ubi, RT 01/09 itu pun heboh dan melaporkan ke polisi.

Salah seorang tetangga, saksi mata bernama Bella mengatakan bahwa pada saat itu, Dodi masih menikam balita itu. “Dia terlihat ngoceh-ngoceh sendiri,” ujarnya.

Yurimah Sihombing, istri Dodi Pance Simamora (27) menyebut suaminya punya penyakit aneh. Yurimah mengatakan bahwa suaminya itu baru tinggal di lokasi itu sekitar tiga minggu. Kebetulan dekat rumah dengan saudaranya, kakak Dodi, ibu dari balita Shelin.

Yurimah menyebut, Dodi sebelumnya bekerja sebagai sekuriti di salah satu perusahaan di daerah Tanjunguncang. Ia kemudian dikeluarkan sekitar dua bulan sebelum insiden di Kampung Ubi itu terjadi.

Baca juga: Dodi Lampiaskan Kekesalan Tikam Keponakan Balita hingga Tewas

“Sakitnya (Dodi) nggak tau, sakitnya itu, pikirannya itu apa ya. Kata-katanya itu sudah nggak normal kalau lagi kambuh,” ujar Yurimah, Sabtu (5710/2019).

 

Dipecat karena sering tiba-tiba bicara ngawur

Dari pengakuan Yurimah, Dodi juga dikeluarkan dari pekerjaannya itu karena penyakitnya. Yurimah menyebutkan bahwa, setelah pemberhentian itu dia bersama suaminya sempat mencoba berobat di Batam dengan orang pintar.

“Waktu kerja tinggal di Tanjunguncang, setelah berhenti tidak langsung pindah kesini. Kami berobat ke orang pintar, katanya harus pulang kampung (Sibolga), disuruh berobat di sana,” katanya.

Sekitar tiga minggu berobat di kampungnya, dia kembali lagi ke Batam dengan harapan mendapat pekerjaan.  

“Belum pernah pemeriksaan terkait kondisi mentalnya. Cuma kalau penyakitnya lagi kambuh, kalau ditanya gak nyambung, ngomongnya ngawur,” ucapnya lagi.

Dodi kini menjadi tersangka dan ditahan di Mapolsek Nongsa. Kapolsek Nongsa, Kompol Albert Sihite mengatakan, diduga Dodi melakukan penikaman mengalami pikiran kosong. Polisi juga segera memeriksanya lewat psikiater.

Baca juga: Polisi Tunggu Psikiater Periksa Tersangka Pembunuh Balita di Nongsa

"Pelaku depresi, sehingga nekat menikam keponakan hingga tiga kali di bagian dada 2 kali dan satu ke perut hingga akhirnya Selin Hutagalung meninggal dunia," kata Albert.

Dodi dijerat pasal 338 dan Undang Undang Perlindungan Anak. "Pelaku dijerat pasal 338 dan Undang Undang Perlindungan Anak," pungkasnya.

 

Baru sadar usai tikam keponakan

Dari keterangan polisi, Dodi mengatakan bahwa sebelum menikam Shelin, Dodi terlebih dulu meminjam motor kepada ibu Shelin, yang notabene kakaknya.

"Tapi sepeda motor itu diengkol nggak mau hidup, bensinnya habis. Dia minjam motor yang lainnya, tapi tidak dikasih," kata Kapolsek Nongsa, Kompol Albert, Senin (7/10/2019) lalu.

Dodi diduga kesal. Ia melihat Shelin lalu membawanya. Sambil membawa Shelin, dia meminjam pisau kepada tetangganya. Karena tidak curiga, tetangganya itu memberikan pisau yang dipinjam Dodi.

Peristiwa itu akhirnya terjadi. Dodi menusuk Shelin di bawah pohon yang ada di kebun sebelah rumah warga yang tidak jauh dari rumahnya. Tangan Dodi berlumuran darah usai menikam keponakannya yang tak berdosa itu. "Setelah dia menusuk Shelin, dia baru sadar tindakan itu," kata Albert.

(fox)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews