Ada 10 Kecamatan di Bintan Jadi Pintu Masuk Narkoba

Ada 10 Kecamatan di Bintan Jadi Pintu Masuk Narkoba

Kepala bidang strategi Kanwil Kemenhan RI di Kepri, Kolonel Napitupulu memberikan pemahaman bahaya narkoba ke para peserta di Gedung LAM Bintan, Selasa (30/7/2019).

Bintan - Kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini perlu penanganan dan penyikapan segera mungkin.

Berdasarkan hasil penelitian BNN dengan LIPI, korban penyalahgunaan narkoba dari kalangan pelajar atau mahasiswa lumayan fantastis yaitu 3,21 persen atau setara dengan 2.297.492 jiwa. Kemudian dari kalangan pekerja sebanyak 2,1 persen atau setara dengan 1.514.037 jiwa.

Dari jumlah korban, telah ditetapkan tersangka pengedar narkobanya sebanyak 53.521 orang dengan barang bukti yang diamankan berjumlah 8,2 ton sabu, 41,3 ton ganja serta 1,55 juta pil ekstasi.

Kabupaten Bintan juga termasuk penyumbang sebagian kasus narkoba. Bahkan wilayah yang memiliki 10 kecamatan ini sudah masuk ke level yang mengerikan. Karena sering dijadikan lokasi pintu masuk bisnis barang haram antar negara.

Melihat fenomena-fenomena ini, Kelompok Diskusi Nusantara (KDN) Kepri menggagas dialog kepemudaan dengan mengusung tema ancaman peredaran narkoba bagi pemuda diwilayah perbatasan di Gedung LAM Bintan, Kijang, Selasa (30/7/2019).

Acaranya yang mengahadirkan Kanwil Kementrian Pertahanan (Kemenhan) RI Kepri itu disaksikan oleh puluhan peserta dari kalangan ormas, organisasi kepemudaan, mahasiswa, pelajar dan masyarakat.

Ketua KDN Kepri, Billy Jenawi mengatakan acara seperti ini sangat penting dilaksanakan mengingat bahaya narkoba di Bintan sudah dilevel sangat mengerikan. Jadi perlu adanya asupan pemahaman dan pengertian ke para pemuda mengenai bahaya narkoba.

"Narkoba tidak mengenal usia. Maka para pemuda perlu dibentengi agar tidak menjadi korban melainkan sebagai laskar yang memerangi narkoba di Bintan," ujarnya.

Baru-baru ini Kabupaten Bintan kembali digemparkan seorang bidan berstatus ASN yang berusia 46 tahunan membawa sabu. Ini menjadi bukti jika bahayanya narkoba tidak hanya menjerat kalangan pelajar saja tapi sudah merambah hingga ke oknum-oknum pemerintahan.

Kata Billy, KDN selal siap menjadi mitra pihak pemerintah maupun swasta untuk memerangi narkoba melalui kegiatan serupa ataupun aksi lainnya. Bahkan, KDN siap diajak diskusi membahas tuntas mengenai bahaya narkoba.

"Kami bersama para pemuda-pemuda akan selalu perangi narkoba," katanya.

Kepala Bidang Strategi Kanwil Kemenhan RI di Kepri, Kolonel Napitupulu menjelaskan wilayah perbatasan Indonesia sangat rentan menjadi pintu masuk narkoba. Pastinya diperlukan sebuah strategi jitu untuk mencegah barang haram itu masuk ke NKRI ini.

"Salah satu caranya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan keterlibatan masyarakat dalam mencegah peredaran narkoba di Indonesia. Mari kita bersama-sama perangi narkoba," ucapnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews