Bos PT Unisem Batam Diduga Kabur ke Luar Negeri

Bos PT Unisem Batam Diduga Kabur ke Luar Negeri

Aktivitas di Unisem Group (Foto: Ist)

Batam – Rencana PT Unisem Batam menutup operasional hingga kini masih menjadi polemik. Para petinggi perusahaan tak kunjung memberikan kepastian.

Ribuan karyawan PT Unisem Batam pun resah. Mereka khawatir perusahaan kabur ke Malaysia. Informasi di lapangan, perusahaan tersebut akan relokasi ke PT Unisem Malaysia.

Aksi relokasi mesin-mesin Unisem pun sempat dicegah karyawan. Ada dugaan para bos PT Unisem Batam sudah kabur ke luar negeri mengikuti cara perusahaan-perusahaan yang kabur sebelumnya.

Kini yang tertinggal hanyalah aset perusahaan yang tak sebanding dengan kewajiban perusahaan yang harus membayar ratusan miliar ke karyawan.

Dalam tiga kali perundingan Presiden Direktur PT Unisem Michael McKerreghan juga tak pernah hadir.

Michael hanya menulis sepucuk surat tanda perpisahan dan mengabarkan akan segera mengakhiri operasional PT Unisem Batam beberapa pekan lalu.

Lucunya, di tengah kondisi demikian Michael alias Mike tetap meminta para karyawan tetap memprioritaskan produksi hingga tuntas, untuk memuaskan para customer hingga semua kelar.

Baca juga: Daftar 5 Perusahaan Asing yang Kabur Tinggalkan Ribuan Karyawan dari Batam

Semenjak itu, Michael pun tak lagi tampak batang hidungnya. Karyawan PT Unisem Batam saat ini dihadapi dengan kekhawatiran akan nasib mereka ke depan. 

Pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Batam memperkirakan jumlah pesangon karyawan PT Unisem Batam mencapai Rp 135 miliar. Masing-masing diperkirakan mendapat Rp 90 juta. Total karyawan PT Unisem ditaksir mencapai 1.500 orang.

Hingga saat ini terkait hak yang harus dibayarkan tersebut, manajemen perusahaan terus saling lempar jawaban terhadap penanggung jawaban tersebut. 

“Itu seluruh karyawan belum mendapat kejelasan dari Unisem dan Unisem sendiri masih menunggu usernya dari Ipoh Malaysia dan menunggu perwakilan dari Eropa,” kata  Ketua Cabang Electrik Elektronik,  Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Muhammad Mustofa. 

Mogok kerja

Ribuan karyawan PT Unisem Batam pun berencana mogok kerja. Tujuannya, agar perusahaan memperjelas nasib mereka.

“Arahan dari kita hentikan produksi semua? “ ujarnya. Menurut Mustofa, karena ketika produksi  tetep berjalan, dan tanggungan-tanggungan unisem ke customer terselesaikan, lantas karyawan terabaikan. 

"Di sisi lain perusahaan tidak memberikan kejelasan tentang bagaimana status karyawan yang sekarang, nasibnya seperti apa," ungkapnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti telah menerima surat mogok kerja itu. Dijadwalkan 

"Mereka kan akan mogok nanti tanggal 15 Juli," kata Rudi. 

Namun terkait kabar pernah digagalkan usaha pemindahan mesin dari Indonesia ke Malaysia, Rudi mengaku tidak mengetahuinya. 

"Itu saya enggak tahu itu, karena enggak pernah dikasih tau ke saya," ucapnya. 

Pesangon

Rudi membantah jika PT Unisem ada kemungkinan lari dari tanggung jawabnya membayar pesangon karyawan. 

"Saya rasa enggak kabur, gimana mau kabur itu kan gedung mereka sendiri yang punya, mau kabur kemana dia. Mesin-mesin mereka ada seribuan lagi di dalam," ungkapnya. 

Namun apakah mesin dan gedung PT Unisem Batam tersebut, sepantar dengan nilai pesangon karyawan kelak, apabila bos PT Unisem benar-benar kabur.

Saat ini Rudi masih mempercayai janji perusahaan untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai Undang-Undang sebelum perusahaan tutup. 

"Kecil kemungkinan (kabur). Mereka berjanji ke saya mereka akan menyelesaikan itu semua, baru dikeluarkan barang tu, kalau sekarang enggak mau mereka keluarkan barang tu," katanya. 

Menurut Rudi saat ini persoalan utamanya adalah jalinan kepercayaan antara perusahaan dengan pekerja. 

"Sekarang persoalannya apakah itu rugi atau tidak itu persoalannya, dan apakah pekerja percaya dengan manajemen atau tidak itu aja. Sekarang juga persoalannya karyawan merasa mereka (manajemen) tidak bisa mengambil keputusan. Karena bagaimanapun pihak pak Mike atau siapapun itu tidak bisa mengambil keputusan langsung. Yang bisa mengambil keputusan langsung kan dari malaysianya," pungkasnya. 

Sebelumnya kabar beredarnya rencana penutupan PT Unisem ini dikabarkan langsung oleh Presiden Direktur PT Unisem Michael McKerreghan. Alasan tutupnya perusahaan legendaris di Kota Batam ini dikabarkan dalam surat pemberitahuan karena terus mengalami kerugian selama selang waktu 2 tahun. 

Tanggal pasti penutupan tersebut hingga saat ini belum disampaikan langsung oleh karyawan kepada Perusahaan. Namun Media Malaysia terlebih dulu mengumumkan rencana penutupan tersebut jatuh pada 30 September 2019. 

Pihak manajemen PT Unisem Batam saat hendak dikonfirmasi terkait nasib karyawan dan kemungkinan kaburnya para petinggi PT Unisem, enggan ditemui. Usaha batamnews selalu berakhir di pos sekuriti.

Namun informasi dari para karyawan, di dalam perusahaan tidak ada lagi level pimpinan selain dari pimpinan di tingkat lokal.

 (das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews