Aktivitas Kapal Penyedot Pasir Laut Ancam Pendapatan Nelayan Teluk Sasah

Aktivitas Kapal Penyedot Pasir Laut Ancam Pendapatan Nelayan Teluk Sasah

Nelayan Teluk Sasah, Bintan menambatkan perahunya usai melaut. (Foto: Ari/batamnews)

Bintan - Nelayan Kampung Tanjungtalok, Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam mengeluhkan adanya aktivitas pengerukan pasir laut di Perairan Subang Mas Batam.

Mereka keluhkan hasil tangkapan ikan yang berkurang drastis akibat kapal-kapal sedot pasir laut yang berada depan wilayah perairan kampungnya atau hanya berjarak 1 kilometer dari Tanjungtalok.

Seorang nelayan setempat, Suratman mengatakan pengerukan dan penyedotan pasir laut yang dilakukan 2 kapal di depan Kampung Tanjungtalok membuat lumpur naik ke permukaan sehingga kondisi air laut keruh.

"Ini sangat berdampak pada hasil tangkapan ikan. Bahkan berkurang drastis sebab kami melautnya di depan sana, dekat dari kapal keruk itu," ujar Suratman, Kamis (23/5/2019).

Aktivitas pengerukan dan penyedot pasir sempat dihentikan beberapa bulan lalu. Namun sekarang kembali dilakukan oleh 2 kapal.

Cara kapal tersebut mengeruk dan menyedot pasir itulah yang membuat air keruh. Yaitu dengan berputar-putar sehingga lumpur naik ke permukaan.

"Sekarang kalau mau mancing dapatkan ikan atau sotong sangar susah," jelasnya.

Dia berharap ada solusi dari dampak pengerukan itu kepada nelayan. Meski pengerukan dilakukan di wilayah Batam, namun dampaknya sampai ke wilayah Bintan tepatnya perairan Tanjungtalok.

Permasalahan ini juga diharapkan didengar pemerintah, karena sebagian besar warga Tanjungtalok merupakan nelayan dan terganggu atas aktivitas ini.

"Kami sudah lapor ke RT tapi tak ada tanggapan, lapor ke dinas terkait dan anggota DPRD Kepri, tapi pun tak ada tindak lanjut," katanya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews