Ribuan Ekor Ikan Mati Mendadak, Petani Keramba di Bintan Merugi Belasan Juta
Bintan - Ribuan ikan berbagai jenis yang dipelihara warga di sekitar Jembatan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan mendadak mati pada Senin (29/4/2019). Peristiwa ini merugikan para petani keramba di daerah tersebut.
Salah satu petani keramba, Jafar mengatakan sudah belasan tahun dia berternak ikan di area Sungai Kawal tak jauh dari jembatan. Namun tadi pagi, dia baru mengalami kejadian yang aneh yaitu ikan-ikan yang diternaknya mendadak mati.
"Kalau punya saya ada ratusan ekor. Mulai dari ikan lebam, kerapu, mamung, ungar dan lobster. Semuanya mati mendadak tadi pagi," ujar Jafar.
Selain ikan yang diternaknya, kata Jafar, ikan ternak dalam keramba warga lainnya juga mendadak mati. Bahkan ikan-ikan liar di luar dari kerambah ternak juga ikutan mati.
Atas kejadian ini, dia bersama pemilik kerambah lainnya mencari tahu penyebab kematian ikan tersebut.
"Pas kita cek, air laut yang digunakan untuk sumber air ikan ternak kita dipenuhi serbuk berbentuk butiran warna putih. Diduga ini limbah namun belum diketahui asal usulnya," jelasnya.
Akibat kejadian ini dia mengalami kerugian belasan juta rupiah. Sebab ikan yang dijual ke pengepul dalam keadaan sudah mati namun kondisinya masih segar.
"Biasanya kalau panen ikan dalam keadaan hidup kita bisa kantongi belasan juta rupiah. Tapi kalau ikannya sudah mati hanya bisa dapat Rp 3 juta saja," katanya.
Warga Kawal, Jon mengaku air laut di Kelurahan Kawal sudah tercemar. Sebab bukan hanya ikan saja yang mati tetapi nelayan-nelayan yang beraktivitas di sana juga menderita alergi.
"Semalam sore ada rekan saya yang berenang untuk perbaiki alat. Tiba-tiba tadi pagi tubuh rekannya bentol-bentol merah seperti terserang alergi," ucapnya.
(ary)
Komentar Via Facebook :