Tercemar Limbah, 4 Kilometer Pantai Air Raja Menghitam

Tercemar Limbah, 4 Kilometer Pantai Air Raja Menghitam

Kawasan Pantai Air Raja yang kotor usai tercemar limbah minyak hitam. (Foto: istimewa)

Batam - Pencemaran laut tak hanya terjadi di kawasan Nongsa, Batam. Hal yang sama juga terjadi Pantai Air Raja, Kecamatan Galang, Batam.

Sepanjang 4 kilometer kawasan Pantai Air Raja tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun. Bentuknya sama di kawasan pantai timur Batam, yakni limbah minyak hitam atau sludge oil.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie mengatakan pantai yang tercemar ini diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat pada tanggal 27 Maret 2019. 

"Diperkirakan limbah itu dibuang dari kapal yang melintas," ujar Herman, Kamis (11/4/2019). 

Mendapat laporan tersebut, pihaknya lalu mengirimkan petugas untuk mengecek kondisi pantai yang tercemar. Dari pengecekan tersebut diperkirakan timbunan limbah tersebut mencapai 37,23 m³ atau sebanyak 186 drum. 

Untuk pencemaran di Air Raja, DLH Batam sudah melapor ke Direktur Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca: Limbah Minyak Hitam Berbahaya Cemari Pantai Timur Batam

Selain ke pemerintah pusat, DLH Batam juga akan melayangkan laporan ke Pemprov Kepri yang memiliki kewenangan atas wilayah 0-12 mil dari pantai, agar dapat mengeluarkan anggaran untuk membersihkan pantai yang tercemar tersebut. 

"Biaya untuk pembersihannya diperkirakan Rp 275 juta," kata dia. 

Biaya tersebut kata dia hanya untuk pembersihan Pantai Air Raja, belum termasuk wilayah Pantai Nongsa yang juga tercemar tumpahan minyak hitam. 

Selain itu Herman juga menyampaikan ada kapal berbendera Belanda, MV Vox Maxima yang ditangkap oleh pihak Koarmada I, Senin (8/4/2019). 

Kapal tersebut ditangkap karena sedang membuang limbah di perairan Galang, Kepri. Terkait itu, apakah kapal MV Vox Maxima ini yang juga melakukan pembuangan limbah sehingga terdampak ke Pantai Air Raja, Herman belum dapat memastikan karena menunggu penyelidikan lebih lanjut. 

"Nanti sampel limbah di Air Raja akan dicocokkan dulu dengan limbah yang dibawa kapal tersebut," kata dia. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews