Bertahun-tahun Limbah Sludge Oil di Bintan Belum Ada Obatnya

Bertahun-tahun Limbah Sludge Oil di Bintan Belum Ada Obatnya

Limbah sludge oil di pantai pulau Bintan. (foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Kawasan Wisata Lagoi masih terus dihantui limbah sludge oil. Bahkan volume limbah itu semakin banyak hingga membuat kondisi pantai di berbagai objek wisata sangat memprihatinkan.

Limbah tersebut mencemari Pantai Bintan Lagoon Resort sampai di ujung Pantai Nirwana Gardens Resort. Bentuk limbah  seperti butiran hitam sebesar kelereng.

Petugas kebersihan di salah satu resot Lagoi, Eddy mengaku limbah minyak berwarna hitam yang berbentuk butiran itu datang Sabtu (6/4/2019) pagi saat tingkat hunian hotel padat.

"Kami koordinasi ke setiap pegawai kebersihan di setiap hotel dan resot. Ternyata seluruh pantai di Lagoi tercemar limbah," ujarnya.

Akibat limbah itu, kata Eddy, aktivitas wisatawan di pantai terganggu. Sehingga petugas kebersihan harus membersihkan limbah tersebut.

"Dari beberapa pantai yang tercemar, paling parah di Area Lagoi Bay," jelasnya.

Salah seorang pengunjung Lagoi Bay, Ratna mengatakan dia sempat tidak bisa menikmati indahnya pantai di sana sebab dikotori oleh limbah minyak berwarna hitam.

"Kami sama pacar jalan-jalan ke Lagoi Bay. Pas tiba di pantainya banyak petugas kebersihan yang memungut limbah itu. Lalu kami mendekat dan baunya sangat tajam dan menyengat," ucapnya.

Limbah sludge oil selalu mencemari pantai di beberapa titik lokasi di Pulau Bintan. Apalagi lokasi pantai yang berhadapan dengan perbatasan negara tetangga. Pemkab Bintan melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) selama ini mensinyalir jika sludge oil merupakan limbah tank cleaning (pembersihan tanki) yang dilakukan kapal-kapal di perairan perbatasan.

Setiap musim tertentu, arus mengarah ke pantai di Indonesia, limbah itu selalu mencemari. Tak jarang hewan laut seperti ikan dugong dan sebagainya mati terkena pencemaran limbah ini. Limbah ini merupakan penyakit menahun yang belum ada 'obatnya'

Pemkab Bintan pernah melontarkan beberapa wacana untuk mengatasi limbah tersebut. Namun pada kenyataannya, sampai saat ini 'penyakit'  musiman sludge oil dari perairan internasional terus menggerogoti pantai-pantai di Bintan

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews