Transformasi Batam, Mulus Jalan Terbitlah Wisatawan

Transformasi Batam, Mulus Jalan Terbitlah Wisatawan

Para Duta Pariwisata International menyempatkan selfie bersama Wali Kota Batam Rudi beberapa waktu lalu(Foto: Batamnews)

Batam - Niat Rudi menggeber infrastruktur jalan terus digesa. Bukan tanpa alasan. Wali Kota Batam itu berharap program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terwujud. 

Ia memberanikan diri menggesa pembangunan infrastruktur di Batam saat usai dilantik pada 14 Maret 2016 lalu. 

Pada saat itu pertumbuhan ekonomi Kepuluan Riau (Kepri) sedang buruk-buruknya. Terjun bebas yaitu 1,37 persen di triwulan III 2017. 

"Saya bersama Wakil Wali Kota Batam berpikir bagaimana cara agar angka menggairahkan ekonomi dengan cara menggeber proyek infrastruktur," ujar Rudi kepada batamnews.co.id baru-baru ini. 

Rudi yang juga pernah menjadi Wakil Wali Kota Batam ini berpikir perputaran uang di sektor pariwisata ini sangat cepat, dibandingkan sektor lainnya. 

"Sektor industri sudah tidak punya power lagi, jadi kita alihkan ke infrastruktur, sehingga semua bisa tumbuh, baik perputaran ekonomi, hingga pariwisata," ujar Rudi. 

Mengandalkan obyek wisata saja ia rasa tidak. Menurutnya, tata kota harus dipercantik terlebih dulu. Beberapa ruas jalan mulai dibuka, diratakan dan diaspal. 

"Bagaimana orang nyaman ke sini, enak ke Batam, bahagia ke Batam, kita cantikkan Kota Batam, kita indahka, dimulai dari dan pedestriannya," kata dia. 

Bahkan Rudi bermimpi Kota Batam bisa secantik Pulau Puteri, pulau kecil di kawasan perairan Nongsa. Tapi tentu saja tak mudah.

Rudi menargetkan bisa menyeluruh. Akan tetapi ia tahu perlu waktu dan dana yang tidak sedikit. Apalagi APBD Batam juga sempat megap-megap. Defisit.

Rudi memutar otak, tahap awal ini, pembangunan infrastruktur dilakukan pada Batam bagian timur. 

"Selesai di timur, nah kalau sekarang sudah mulai selesai, baru itu kita lanjutkan ke bagian barat, utara dan selatan Batam," ucapnya. 

Sehingga ia mulai perlahan menata Kota Batam, mulai dari jalan yang sudah dilebarkan. Lalu tidak ada lagi jalan-jalan berlubang, ada pedestrian, dan dihiasi pohon. 

Rudi saat meninjau proyek infrastruktur di Batam (Foto: Batamnews)

Langkah lain yang juga diambilnya yaitu menata juru parkir (jukir), para jukir diingatkan untuk berpenampilan bersih. 

"Artinya semua akan kita lengkapi, supaya orang punya kesan datang ke Batam semuanya indah-indah dan bersih," ucapnya. 

Selain memperindah tampilan fisik, ia juga merancang berbagai event berbasis internasional. Tujuannya agar angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam terus naik. 

Salah satunya bulan November lalu, pagelaran kenduri seni melayu diselenggarakan dengan apik. Para seniman tidak hanya berasal dari Kepri, tetapi negara serumpun juga ikut memeriahkan seperti dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan beberapa negara Asean lainnya. 

"Dengan begitu angka wisman tahun 2018 bisa 2 juta orang, kita optimis," katanya yakin. 

Pelakasanaan event ini juga bertujuan untuk meningkatkan hunian hotel (okupansi), yang biasanya sehari bisa jadi dua hari atau tiga hari. Dengan begitu perputaran uang di Batam bisa meningkat juga. 

Dalam memperindah Batam, Rudi mengaku kerap kali mendapat kendala. Namun ia tak mau menyebutkan kendala-kendala tersebut, menurutnya kendala itu merupakan motivasi. 

"Kendala jadi motivasi, kita bersyukur atas penyertaan Tuhan, kendala itu bisa kita taklukan," ungkapnya. 

Tak sia-sia

Niat Rudi tersebut ternyata tak sia-sia. Pelan tapi pasti, jumlah wisatawan ke Kepri, khususnya Batam melonjak. Angkanya mencapai 23,22 persen. 

Data itu tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri). Terhitung ada sekitar 2 juta lebih wisatawan mancanegara yang berkunjung. Tentunya lebih didominasi yang ingin menikmati Batam.

"Naik 23,22 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 1.700.349 kunjungan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri), Zulkifli kepada batamnews.co.id, pekan lalu.

Dari data tersebut diperoleh untuk Kota Batam, 1.498.754 kunjungan atau 71,53 persen menyumbangkan kunjungan terbanyak ke Kepri, disusul Bintan 414.015 kunjungan. 

Selama bulan Januari-Oktober 2018, wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 1.006.726 kunjungan. Jumlah kunjungan terbanyak kedua adalah wisman berkebangsaan Malaysia. 

Jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia sebesar 247.832 kunjungan atau 11,83 persen dari total kunjungan ke Kepulauan Riau selama Januari-Oktober 2018. 

Secara berturut-turut, jumlah kunjungan sepuluh terbanyak selain wisman berkebangsaan Singapura dan Malaysia adalah wisman berkebangsaan Tiongkok, India, Korea Selatan, Philipina, Jepang, Inggris, Australia, dan Amerika. 

"Kontribusi dari wisman 10 negara terbanyak yang mengunjungi Kepulauan Riau adalah sebanyak 84,83 persen dari total seluruh kunjungan wisman pada bulan Januari-Oktober 2018," ujar Zulkifli. 

Rudi saat berjalan di jalan lima lajur di simpang Gelale (Foto: Batamnews)

Membaiknya infrastruktur Batam ini juga ikut dirasakan kalangan pengusaha hotel dan restoran. Terutama soal kemacetan, jauh berkurang dari sebelumnya. 

"Para wisman akan merasa nyaman saat dalam kendaraan untuk berpergian, baik itu dengan agent travel ataupun mereka berkendara sendiri," ujar Mansur, Ketua Perhimpunan hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). 

Dengan begitu para wisman yang nyaman akan datang kembali, kemudian dampak pada usaha restoran dan perhotelan juga tentu ada.

"Kalau tingkat okupansi belum signifikan, hal itu karena wisman memiliki banyak pilihan hotel, tapi respons mereka positif," kata dia.

Jalan dan pedestrian

Sebelumnya, kondisi jalanan di Batam memang sangat miris. Jarang yang memiliki pedestrian. Minus taman dan estetika. 

"Sekarang kita bangun 8 ruas jalan yang telah dilebarkan dan dilengkapi pedestrian dan parit," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSD) Kota Batam, Yumasnur. 

Seperti di ruas jalan simpang Kawijaya-simpang Lippo-simpang Telkom Pelita panjangnya 1,5 km dengan dua jalur masing 3 lajur parit dan pedestrian. Simpang Kawijaya-Hotel Allium-Hotel Nan Tongga, sepanjang 800 meter dengan dua jalur masing-masing 3 lajur.  

Lalu ruas jalan Hotel Planet ke The Hills Hotel sepanjang 800 meter, sekarang dua jalur masing-masing 3 lajur, Simpang BNI- Bundaran Madani sekarang sudah 2 jalur, masing-masing ada yang 4 lajur atau 5 lajur. 

Simpang under pass-Irinco sepanjang 1,4 km dengan dua jalur masing-masing 3 lajur. Simpang BNI ke simpang BNI sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing-masing 2 lajur. Simpang KDA menuju simpang RS Elizabeth sepanjang 600 meter, dengan 2 jalur masing-masing 2 lajur. 

Terakhir simpang Baloi Center menuju Hotel Harmoni sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing masing 3 lajur. 

"Ruas-ruas jalan tersebut sudah sepenuhnya selesai," ujar Yumasnur di Kantor Wali Kota Batam, Senin (3/12/2018). 

Selain itu masih ada beberapa ruas jalan yang sedang dalam proses penataan dan akan dilanjutkan pada tahun 2019. 

Seperti ruas jalan Simpang Kuda-simpang Bengkong Seken sepanjang 2,7 km dengan dua jalur namun masing-masing berbeda lajur, karena menyesuaikan luas lahan. 

Kemudian ruas jalan simpang Kabil-Mesjid Agung sepanjang 3,6 km dengan dua jalur masing-masing 5 lajur. Simpang apartemen Harmoni-Irinco-Lubukbaja sepanjang 1,4 km dengan dua jalur masing-masing berbeda lajur, ada yang 2 lajur dan ada yang 3 lajur. 

Simpang Baloi Center- Polsek Lubukbaja sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing-masing tiga 3 lajur dan terakhir simpang Baloi Center-Kampung Nelayan sepanjang 600 meter, dengan 2 jalur masing-masing 2 lajur. 

"Tahun depan diperkirakan ruas jalan tersebut selesai, maka selanjutnya akan dilanjutkan ruas jalan di Kepri Mall menuju Panbil, dan kawasan Tiban Indah," ujarnya.

Dengan berbagai upaya Rudi tersebut, tak heran kemudian ada yang menjulukinya sebagai Bapak Pembangunan Kota Batam. 

(snw/ret/tan)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews