Soroti Kecelakaan Kerja di PT MOS, DPRD Karimun: Itu Kelalaian

Soroti Kecelakaan Kerja di PT MOS, DPRD Karimun: Itu Kelalaian

Ketua DPRD Karimun M Yusuf Sirat.

Karimun - Kecelakaan kerja di PT Multi Ocean Shipyard masih menjadi berbincangan. Dalam sepekan, dua kecelakaan terjadi di perusahaan galangan itu.

Kecelakaan pertama mengakibatkan 23 orang pekerja mengalami luka-luka akibat pecahnya balon airbag. Kejadian tersebut pada Sabtu (24/11/2018) lalu.

Kemudian, pada Selasa (27/11/2018) sore kecelakaan kerja kembali terjadi, dimana seorang pekerja mengalami patah tulang pada bagian jari tangan.

Menyikapi hal tersebut, DPRD Karimun akan turun tangan. Langkah awal, mereka akan mendatangi perusahaan yang berada di Meral Barat itu.

"Laporan kecelakaan kerja di TP MOS sudah masuk dan akan kita tindaklanjuti. Kami akan datangi perusahaan itu. Ini harus dibenahi, terutama soal kecelakaan kerja yang terjadi kemarin, ini kan merupakan sebuah kelalaian," ujar Ketua DPRD Karimun M Yusuf Sirat, kemarin.

Meskipun laporan kecelakaan kerja telah diterima, namun Yusuf mengaku belum dapat memastikan siapa yang lalai sehingga insiden itu terjadi. 

"Harus disampaikan oleh tim teknis, yang nantinya akan diikutsertakan dalam kunjungan ke PT MOS," ucap Yusuf.

Sementara itu, mengenai tidak diikutsertakannya pekerja di PT MOS pada BPJS Ketenagakerjaan, Yusuf menegaskan harus disikapi dengan benar.

Namun, lanjutnya, perlu melihat kondisi dan fakta di lapangan. Begitupun untuk mengetahui angka pasti jumlah pekerja di perusahaan tersebut perlu penjelasan dari pihak perusahaan.

"Setelah kunjungan ke perusahaan, nanti akan kita panggil untuk dihadirkan dalam hearing. Dalam hal ini pun yang lebih berperan harusnya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang paling dominan," katanya.

Yusuf pun meminta agar semua pihak dapat menjaga situasi agar tetap kondusif meski terjadi kecelakaan kerja di PT MOS. Karena saat ini Karimun tengah menjadi magnet investasi.

"Memang persoalan ini harus dituntaskan, sementara kita juga tahu sendiri kondisi ekonomi Karimun sekarang seperti apa. Maka kita harus cari solusi," kata dia.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews