Jakarta, Batamnews – Masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 2024 sudah memasuki hari ke-62, dan antusiasme masyarakat terus meningkat menjelang pencoblosan yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024. 

Tiga lembaga survei ternama, Indikator Politik Indonesia, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Kompas, merilis hasil survei terbaru mereka pada awal bulan Desember 2023.

Menurut hasil simulasi dari Indikator Politik Indonesia, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendominasi dengan elektabilitas sebesar 45,8 persen. Diikuti oleh Ganjar-Mahfud dengan 25,6 persen dan Anies-Cak Imin dengan 22,8 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 5,8 persen.

Baca juga: Cawapres Mahfud Md Sebut KPK Sering Buat Salah, Asal OTT Tak Punya Bukti Cukup

Pilihan top of mind presiden versi Indikator Politik Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto sebagai yang paling diinginkan dengan dukungan sebesar 38,2 persen. Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masing-masing mendapatkan 20,4 persen dan 19,1 persen. 

Sementara itu, survei LSI pada Desember 2023 menyimpulkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan dukungan 45,6 persen, sementara pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud terpaut tipis dengan 22,3 persen dan 23,8 persen.

Survei terbaru dari Kompas menempatkan Prabowo-Gibran di posisi teratas dengan dukungan 39,3 persen suara, diikuti Anies-Muhaimin dengan 16,7 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan 15,3 persen. Pemilih yang masih bimbang mencapai 28,7 persen.

Baca juga: Kader dan Simpatisan PPP Bentuk Forum untuk Dukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024

Dalam analisis detail, survei Kompas juga mengungkap perubahan signifikan dalam elektabilitas calon presiden tanpa pasangan. Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 39,7 persen, sementara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masing-masing dengan 18 persen dan 17,4 persen. 

Jarak keterpilihan antara Prabowo dan Anies meningkat menjadi 22,3 persen, sementara Prabowo mengungguli Ganjar dengan jarak 21,7 persen.

Hasil survei ini memberikan gambaran dinamis tentang perubahan dukungan masyarakat menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden pada Februari 2024. Dengan pemilih yang masih bimbang mencapai tingkat yang signifikan, kampanye pemilihan umum diharapkan semakin intens dan kompetitif menjelang hari pencoblosan.