Daftar Negara yang Mengkritik Keras Serangan Israel ke Gaza: Adakah Indonesia?

Daftar Negara yang Mengkritik Keras Serangan Israel ke Gaza: Adakah Indonesia?

Demonstrasi dukungan untuk Palestina di Inggris.

Jakarta, Batamnews - Setelah serangan mendadak oleh kelompok Hamas terhadap Israel lebih dari seminggu yang lalu, yang belum pernah terjadi sebelumnya, ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. 

Israel merespons serangan tersebut dengan serangan udara dan operasi militer di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. Respons ini telah mendapat perhatian dan keprihatinan dari sejumlah besar komunitas internasional. 

Berikut adalah reaksi beberapa negara dan entitas internasional terhadap eskalasi konflik Israel-Palestina yang dihimpun dari media aljazeera:

Baca juga: New Beginnings Celebrated at Central Park, Batam: Rempang Community Embraces a Brighter Future

Aljazair: Kementerian Luar Negeri Aljazair menyatakan keprihatan mendalam atas serangan Israel di Gaza dan menuduhnya melanggar hukum kemanusiaan internasional. Aljazair juga mendukung intervensi internasional untuk melindungi rakyat Palestina.

Uni Afrika: Ketua Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, menyoroti pengingkaran hak-hak dasar rakyat Palestina sebagai penyebab utama ketegangan saat ini. Uni Afrika mengimbau kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan militer dan kembali ke meja perundingan.

Belize: Belize mengecam permusuhan antara Hamas dan Israel dan menyerukan deeskalasi segera. Mereka mendukung negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan menuntut hak kembali bagi warga Palestina yang terusir dari tanah air leluhur mereka.

Brazil: Menteri Luar Negeri Brazil, Mauro Luiz Iecker Vieira, mengkritik seruan Israel kepada warga sipil di Gaza utara untuk meninggalkan wilayah itu dalam waktu 24 jam dan mengingatkan akan potensi kesengsaraan yang akan terjadi. Brazil mendesak diakhirinya kekerasan di kedua sisi konflik.

Kolumbia: Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menekankan perlunya Israel dan Palestina datang ke meja perundingan untuk mencari solusi dua negara. Dia mengaitkan situasi di Gaza dengan kekejaman masa lalu.

Kuba: Kuba mengutuk kekerasan yang terjadi di Israel dan Palestina dan menghubungkannya dengan pelanggaran hak-hak warga Palestina yang sudah berlangsung lama.

Indonesia: Indonesia telah mendesak diakhirinya kekerasan untuk mencegah lebih banyak korban. Mereka juga menyatakan bahwa pendudukan wilayah Palestina oleh Israel adalah akar penyebab konflik.

Irak: Irak menyebut serangan terhadap Gaza sebagai kelanjutan dari penindasan terhadap warga Palestina di bawah pendudukan Israel.

Iran: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menggambarkan perlawanan Palestina sebagai reaksi alami terhadap provokasi Israel.

Baca juga: Anniversary McDermott di Batam: Perayaan Berakhir dengan Insiden Penggembosan dan Intimidasi dari Warga

Irlandia: Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengutuk tindakan Israel yang memutus aliran listrik, pasokan bahan bakar, dan air ke Gaza. Ia menyebutnya sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.

Kuwait: Kementerian Luar Negeri Kuwait menyatakan keprihatan atas eskalasi di Gaza dan menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan kekerasan, melindungi rakyat Palestina, dan mengakhiri provokasi Israel.

Maroko: Maroko, yang sedang bergerak menuju hubungan diplomatik penuh dengan Israel, menyuarakan keprihatanan atas situasi di Gaza dan menyerukan penghentian segera kekerasan dan kembalinya ketenangan. Negara ini menekankan pentingnya dialog dan negosiasi sebagai cara untuk mencapai solusi dua negara.

Malaysia: Malaysia menyerukan diakhirinya kekerasan di Jalur Gaza dan menyoroti pendudukan berkepanjangan dan penderitaan rakyat Palestina.

Maladewa: Pemerintah Maladewa menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di Jalur Gaza dan menegaskan kembali solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.

Norway: Menteri Luar Negeri Norwegia, Anniken Huitfeldt, mengkritik blokade total terhadap Gaza sebagai hal yang tidak dapat diterima dan menekankan bahwa hak Israel untuk membela diri harus mematuhi hukum internasional.

Oman: Kementerian Luar Negeri Oman menyatakan keprihatan atas eskalasi antara warga Palestina dan Israel dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan eskalasi tersebut.

Qatar: Qatar telah menyerukan deeskalasi dan menyalahkan Israel atas peningkatan eskalasi. Qatar mendukung hak-hak rakyat Palestina dan menganggap Masjid Al-Aqsa sebagai salah satu isu utama.

Rusia: Rusia menekankan perlunya gencatan senjata segera dan proses negosiasi untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Rusia juga menolak memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Suriah: Suriah memuji faksi perlawanan Palestina dan mengkritik pendudukan dan pengepungan Israel.

Afrika Selatan: Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengekspresikan dukungan negaranya terhadap rakyat Palestina dan menggambarkan Israel sebagai "rezim yang menindas."

Venezuela: Pemerintah Venezuela menyuarakan kegelisahannya dan menyerukan diakhirinya kekerasan melalui dialog langsung dan kepatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 2334.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews