Gempuran Perang Israel-Gaza Makin Ngeri, Lebih 3 Ribu Orang Tewas

Gempuran Perang Israel-Gaza Makin Ngeri, Lebih 3 Ribu Orang Tewas

Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 13 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Gaza, Batamnews - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menimbulkan korban yang tragis di wilayah Gaza. Hingga Sabtu (14/10/2023), jumlah korban di pihak Palestina telah mencapai 2.215 warga tewas dan 8.714 warga lainnya mengalami luka-luka serius.

Menurut sumber dari Al-Jazeera, di antara korban tewas terdapat 700 anak-anak yang tak berdosa. Di Tepi Barat yang diduduki, jumlah warga Palestina yang tewas dalam sepekan terakhir akibat tembakan Israel mencapai angka 50 orang.

Baca juga: Mengenal Kekuatan dan Kelemahan Iron Dome Milik Israel dalam Menghadapi Serangan Roket

Di sisi Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.300 orang, dan lebih dari 3.400 orang lainnya mengalami luka-luka. Ketegangan di kawasan tersebut semakin meningkat, dan Iran telah mengajukan tuntutan kepada komunitas internasional untuk menghentikan pertumpahan darah ini yang dipicu oleh serangan Israel yang tak henti-hentinya di Gaza.

"Jika kejahatan perang dan genosida apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi akan menjadi tidak terkendali dan menimbulkan konsekuensi yang luas, yang merupakan tanggung jawab PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang mengarahkan Dewan tersebut ke jalan buntu," ungkap utusan Iran di PBB.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, telah memperingatkan Israel untuk menghentikan tindakan tersebut sebelum terlambat.

Baca juga: AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Mediterania, Cegah Iran hingga Hizbullah Bantu Gaza

Laporan dari Al-Jazeera juga mengungkapkan upaya gigih tim medis di rumah sakit Gaza untuk memberikan perawatan medis kepada banyak orang yang terluka akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah selatan, wilayah kantong Palestina yang terkepung.

Namun, perawatan medis di Gaza menghadapi ancaman serius karena penutupan penyeberangan yang berkelanjutan dan pelarangan pasokan medis. Bahkan pihak administrasi rumah sakit dan dokter di Gaza menolak untuk mengevakuasi rumah sakit karena takut hal tersebut akan menyebabkan kekurangan fasilitas dan layanan medis bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk, menghadapi bencana besar yang tak terelakkan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews