Batam, Batamnews - Puluhan imigran dari Afghanistan, Sudan, dan Somalia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Batam, mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi hidup di kota ini, Selasa (10/10/2023).

Imigran-imigran yang telah tinggal di Batam selama 12 hingga 16 tahun menghadapi ketidakpastian nasib serta kurangnya kesejahteraan hidup di tempat penampungan mereka.

Dalam aksi protes tersebut, imigran-imigran ini mengajukan tiga tuntutan utama kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) melalui Pemerintah Kota Batam.

Baca juga: Aksi Damai Imigran Afghanistan di Batam, Aparat Siaga Antisipasi Gesekan dengan Warga

Mereka meminta integrasi lokal di negara suaka untuk memungkinkan mereka membangun kehidupan yang lebih baik, pemulangan sukarela ke negara asal sebagai opsi bagi mereka yang ingin kembali dengan aman, dan pemukiman kembali ke negara ketiga sebagai alternatif lainnya.

Salah satu imigran yang berpartisipasi dalam aksi tersebut, mengungkapkan harapannya terhadap pemerintah setempat.

"Harapan kami adalah meminta dukungan dari Walikota dan DPRD Kota Batam untuk segera diberangkatkan ke negara ketiga," kata mereka.

Baca juga: Bisa Langgar Hukum, Imigran Kibarkan Bendera-bendera Asing di Tengah Kota Batam

Tidak hanya melibatkan imigran dewasa, aksi ini juga menarik perhatian dengan melibatkan anak-anak yang turut serta dalam demonstrasi. Mereka dengan penuh keberanian bersama-sama melakukan orasi di depan kantor Walikota Batam dan berjalan melalui Batam Centre sebelum mengakhiri protes mereka di depan Mega Mall.

Imigran-imigran ini menyerukan kepada semua pihak berwenang, termasuk Walikota, DPRD Batam, dan unsur pemerintahan yang relevan, untuk segera mendiskusikan nasib mereka dan mencari solusi yang adil serta manusiawi untuk situasi mereka yang sulit saat ini.

(rar)