Tanjungpinang, 24 September 2023 - Setelah hanya beroperasi selama empat penerbangan sejak pembukaannya pada 8 Juli 2023, rute penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru yang dioperasikan oleh Wings Air dengan pesawat ATR 72-600 telah dihentikan sementara. 

Keputusan ini diumumkan oleh Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura II, Muhammad Faisal, dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (22/9).

Muhammad Faisal menjelaskan bahwa penerbangan ke-5, ke-6, dan ke-7 telah dibatalkan karena keterisian pesawat yang jauh di bawah kapasitas maksimumnya. 

Hanya sekitar 20-30 penumpang yang terdaftar untuk penerbangan-penerbangan tersebut, sementara kapasitas pesawat mencapai sekitar 170 orang. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, diputuskan untuk menghentikan sementara rute penerbangan ini.

Baca juga: Insiden Tali Bendera Merah Putih Lepas Hebohkan Upacara HUT ke-21 Provinsi Kepulauan Riau

Faisal juga mencatat bahwa masalah lain yang menyebabkan penutupan sementara rute ini adalah harga tiket yang tidak kompetitif. 

Tiket pesawat dari Tanjungpinang ke Pekanbaru dihargai sekitar Rp 1,3 juta, sementara rute yang sama dari Bandara Hang Nadim, Batam, ditawarkan dengan harga sekitar Rp 800 ribu. 

Perbedaan harga yang signifikan ini membuat rute Tanjungpinang-Pekanbaru kurang menarik bagi calon penumpang.

Meskipun penerbangan ini dihentikan sementara, Faisal menegaskan bahwa izin rute penerbangan dari Bandara RHF Tanjungpinang menuju Pekanbaru tidak akan dicabut. 

Keputusan ini memberikan fleksibilitas bagi maskapai untuk melanjutkan penerbangan jika ada peningkatan permintaan dari calon penumpang di masa depan.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan WR Supratman, Tanjungpinang: Penumpang Sepeda Motor Meninggal Dunia

Sementara itu, penumpang yang telah memesan tiket untuk penerbangan yang dibatalkan diberikan opsi untuk mendapatkan pengembalian uang atau mengganti penerbangan mereka dari Batam. 
Keputusan ini diharapkan dapat meminimalkan dampak terhadap penumpang yang terpengaruh oleh penutupan sementara rute ini.

Pihak berwenang dan maskapai penerbangan akan terus memonitor situasi dan akan mempertimbangkan kembali pembukaan rute ini jika ada perubahan dalam permintaan penumpang di masa mendatang.