Psikolog Dr Irfan Beberkan Cara Atasi Kecanduan Gadget Pada Anak ke Orang Tua di Bintan

Psikolog Dr Irfan Beberkan Cara Atasi Kecanduan Gadget Pada Anak ke Orang Tua di Bintan

Dr Irfan saat menghadiri Kajian Pendidikan Keluarga Bintan Islamic Parenting (BIP) bekerjasama dengan MIS An Najah Bintan Timur, pada Kamis (31/8/2023).

Bintan, Batamnews - Psikolog Kepulauan Riau (Kepri), Dr. H. Irfan Aulia, M.Psi memahami bagaimana beratnya tantangan orang tua di era digital, salah satunya adalah penggunaan gadget atau gawai.

Namun, dia memberikan solusi kepada orang tua untuk melakukan dua hal yaitu, membangun kedekatan emosional bersama anak. Kedua, orang tua perlu membatasi penggunaan gawai di rumah baru kemudian membatasi anaknya untuk menggunakan gawai.

Hal ini diungkapkannya dalam Kajian Pendidikan Keluarga Bintan Islamic Parenting (BIP) bekerjasama dengan MIS An Najah Bintan Timur, pada Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan di Perairan Alang Tiga Lingga, Motif Tersangka Terkuak

"Mengatasi kecanduan penggunaan gawai pada anak hanya ada dua caranya, diantaranya pertama orang tua perlu membangun kedekatan emosional bersama anak dengan meluangkan waktu bermain bersama anak, mendongeng, makan bersama dan aktifitas fisik lainnya. Kedua, membatasi penggunaan gadget di rumah baru kemudian meminta anak untuk membatasi penggunaanya," kata Dr. Irfan.

Dia juga menjelaskan jika anak sudah dekat dengan orang tua-nya, secara emosional pasti anak akan nurut.

"Kita tidak mungkin menghindari era digital, dan penggunaan gawai yang perlu kita siasati adalah kebermanfaatan gawai untuk aktifitas positif anak. Jadi biar anak nggak tergantung sama gawai, ya itu kita sebagai orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu di rumah. Kalau di rumah ya minimalisir penggunaan gawai, berikan perhatian kepada anak," ujar dia.

Baca juga: Herry IP Resmi Tinggalkan Kursi Pelatih Ganda Putra Indonesia

Dia menegaskan, untuk anak-anak balita dianjurkan tidak diberikan gawai karena ada risetnya anak akan terlambat bicara atau dikenal dengan istilah speech delay.

"Untuk anak-anak balita saya tidak anjurkan anak diberi gawai apalagi belum bisa bicara. Ada risetnya anak jadi terlambat bicara atau speech delay," tutur Dr. Irfan.

Terpisah, Founder Bintan Islamic Parenting (BIP) Fatmawati, S.PdI mengatakan, BIP konsisten melakukan kajian pendidikan keluarga untuk membantu para orang tua dan menciptakan keluarga yang bahagia.

"Kita punya tagline Keluarga Bahagia Bintan Sejahtera, kita berharap keluarga di Bintan pada bahagia walau kita pahami ujian keluarga itu banyak dan berat. Tapi tak ada yang sulit kalau kita terus belajar dan mengambil hikmah di dalamnya," pungkas Farmawati.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews