Upaya Pemeliharaan Lahan Gambut di Riau saat El Nino, Mamun Murod: Fokus pada Tata Kelola Air

Upaya Pemeliharaan Lahan Gambut di Riau saat El Nino, Mamun Murod: Fokus pada Tata Kelola Air

Luas lahan gambut di Provinsi Riau mencapai 5,4 juta hektar, dan pengelolaan air di lahan tersebut menjadi hal yang sangat penting. (internet)

Pekanbaru, Batamnews - Luas lahan gambut di Provinsi Riau mencapai 5,4 juta hektar, dan pengelolaan air di lahan tersebut menjadi hal yang sangat penting.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Mamun Murod, dalam wawancara dengan batamnews.co.id pada Rabu (14/6/2023).

Kepala DLHK Riau, Mamun Murod

"Kami saat ini ingin mencegah kemungkinan terjadinya kekeringan. Dengan luas lahan gambut yang mencapai 5,4 juta hektar di Riau, perlu ada pemikiran yang matang dalam pengelolaan tata kelola air," ujar Mamun.

Ia menjelaskan bahwa fenomena El Nino dapat berdampak besar pada lahan gambut dan menyebabkan kekeringan. Jika lahan ini tidak dijaga dan tidak dibasahi, sedikit percikan api saja dapat memicu kebakaran hutan.

Baca juga: Protokol Terbaru Naik Pesawat di Bandara yang Dikelola Angkasa Pura II, Cek Bandaranya Di Sini

"Gambut ini perlu dibasahi," katanya.

Dalam upaya merestorasi lahan gambut, Mamun menjelaskan bahwa langkah penting yang perlu dilakukan adalah rewetting, yaitu proses pembasahan untuk mengembalikan kelembapan gambut agar mendekati kondisi alaminya. Hal ini dapat dilakukan melalui sumur bor dan pembuatan sekat kanal.

Mamun juga menekankan perlunya melakukan repulitasi di wilayah yang terkena kebakaran, diikuti dengan revitalisasi ekonomi masyarakat sekitar.

Baca juga: Sindikat Narkoba Terbongkar di Medan, Polda Sumut Gagalkan Peredaran Belasan Ribu Butir Pil Ekstasi

"Kita juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitar lahan gambut ini, agar mereka bisa mendapatkan penghasilan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan hewan ternak dan upaya lainnya," jelasnya.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mencari nafkah yang layak, sehingga mereka tidak perlu melakukan eksploitasi hutan yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan.

"Kami bekerja sama dengan proyek Sustainable Management of Peatland Ecosystem in Indonesia dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam upaya menjaga gambut dan merestorasinya," tambahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews