Parkiran Kapal Perang di Batu Ampar Dikepung Minyak Hitam: Sumber Pencemaran Masih Misterius

Parkiran Kapal Perang di Batu Ampar Dikepung Minyak Hitam: Sumber Pencemaran Masih Misterius

Limbah di sekitar lokasi parkir kapal perang (KRI) di Pelabuhan Batu Ampar Batam (Foto: Bintang Antonio/Batamnews)

Batam, Kepulauan Riau - Limbah minyak hitam mendadak menyebar di parkiran kapal perang di pelabuhan Batu Ampar, Kepulauan Riau, dan mengepung lokasi parkir kapal-kapal tersebut. Hingga saat ini, sumber cemaran tersebut masih menjadi misteri yang perlu diungkap.

Insiden ini terjadi pada 25 Mei 2023, ketika limbah berbau busuk terdeteksi oleh petugas pelabuhan tiga jam sebelum kunjungan Batamnews ke lokasi. Penyebab dari limbah minyak hitam yang mencemari perairan parkiran kapal-kapal perang di dermaga utara belum dapat dipastikan.

Namun, ada dugaan bahwa kejadian ini terjadi setelah KRI Tanjung Kembani (971) berpindah parkir ke dermaga selatan. Kolonel Syariful Alam, Asisten Intelijen Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV, bereaksi.

Ia menepis kemungkinan kapal perang tersebut yang membuang limbah di pelabuhan. Ia menyatakan bahwa limbah minyak hitam sudah ada sebelum KRI parkir di lokasi dua hari sebelumnya.

Baca juga: Tiga Penyu Terdampar di Lagoi Gegara Limbah Minyak Hitam

Kolonel Syariful Alam menyatakan bahwa dari sepotong video jejak pencemaran yang ada, limbah minyak hitam berasal dari perairan Tanjung Uma yang terbawa arus menuju dermaga utara.

Kapal perang KRI Tanjung Kembani dilengkapi dengan mekanisme pengolahan limbah sendiri dan memiliki tangki khusus untuk mengolah limbah di dalam kapal. Menurut Kolonel Syariful Alam, pembuangan limbah dilakukan di dalam kapal, bukan di luar kapal.

Ia menegaskan bahwa TNI Angkatan Laut sangat berhati-hati dalam menghadapi masalah ini, terutama setelah terjadi pencemaran minyak hitam di pantai-pantai Kecamatan Nongsa hanya tiga pekan sebelumnya.

Syariful yakin tidak mungkin personel KRI melakukan pembuangan limbah sembarangan di perairan internasional dan hal tersebut akan menjadi pelanggaran hukum serta sebuah hal yang memalukan.

Namun, personel kapal KN Tanjung Datu 301 baru mengetahui adanya minyak hitam di sekitar kapalnya setelah mendapat laporan dari petugas pelabuhan. Mereka tidak melihat adanya limbah sebelumnya dan sebelumnya tidak pernah terjadi pencemaran di tempat tersebut.

Baca juga: Misteri Keterlibatan Bupati Anambas Saat Kecelakaan Tragis di Batam

Bakamla, yang memiliki kapal milik Badan Keamanan Laut, juga menegaskan bahwa mereka tidak tahu menahu mengenai limbah minyak hitam tersebut dan tidak pernah terlibat dalam tindakan pencemaran sebelumnya.

Kepala Bidang Penegakan Hukum Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam, Yusirwan Nasution, mengatakan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut. Langkah pertama yang diambil adalah menggelar oil boom untuk mencegah pencemaran meluas, kemudian fokus akan dialihkan ke sumber pencemaran.

Pelabuhan Batu Ampar yang baru beroperasi dan belum memiliki Kode Keamanan Internasional (ISPS Code) masih memiliki standar keamanan yang perlu ditingkatkan. Salah satu kekurangan adalah ketiadaan CCTV untuk memantau aktivitas di pelabuhan.

Meskipun pelabuhan telah mendaftarkan diri untuk ISPS Code, implementasinya belum sepenuhnya sesuai.

Edison, Kepala Bidang Pengolahan Sampah B3 dan Kajian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kepulauan Riau, menyatakan bahwa pihaknya baru mengetahui informasi mengenai pencemaran ini dan akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

Aktivis lingkungan hidup di Kepulauan Riau, Azhari Hamid, menekankan perlunya inisiatif dari otoritas pengelola pelabuhan untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait limbah ini.

Menurutnya, penelusuran sumber limbah dapat dilakukan melalui analisis cuaca dan angin serta menggunakan teknologi penginderaan seperti Citra Aster untuk memantau proses limbah di lokasi tersebut.

Sementara Dendi Gustinandar, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, tidak menjawab permintaan wawancara dari Batamnews, baik melalaui panggilan telepon ataupun pesan singkat.

Kasus pencemaran limbah minyak hitam ini masih terus dalam pengembangan dan otoritas terkait sedang berupaya mengungkap sumber cemaran. Penanganan pencemaran lingkungan yang efektif dan pencegahan kejadian serupa di masa depan menjadi perhatian utama, dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di wilayah pelabuhan Batu Ampar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews