Warga Batam Kini Bisa Tukarkan Sampah Daur Ulang dengan Emas

Warga Batam Kini Bisa Tukarkan Sampah Daur Ulang dengan Emas

Warga Batam bisa tukarkan sampah daur ulang dengan emas. Namun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. (Foto: ilustrasi)

Batam, Batamnews - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam bekerja sama dengan pihak Pegadaian meluncurkan program bank sampah yang unik. Program ini memungkinkan warga untuk menukar hasil penjualan sampah daur ulang dengan emas.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Batam, Eka Suryanto, menjelaskan bahwa program bank sampah tidak hanya menawarkan penghasilan berupa uang bagi warga yang mengumpulkan sampah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menukar sampah menjadi emas.

"Kami bekerja sama dengan pihak Pegadaian dalam program ini," kata dia Batam, Selasa (23/5/2023).

Proses penukaran sampah daur ulang dengan emas ini dilakukan dengan langkah-langkah tertentu. Masyarakat yang telah memiliki buku tabungan dari program bank sampah harus mengumpulkan uang yang mereka peroleh dari penjualan sampah terlebih dahulu.

Baca juga: 20 Tempat Wisata di Siantar yang Paling Hits dan Kekinian yang Wajib Dikunjungi Tahun 2023

"Setelah mencapai jumlah uang yang cukup, mereka baru bisa menukarkannya dengan emas. DLH akan membantu dalam proses tersebut," tambahnya.

Adapun keputusan untuk menukar emas dari hasil penjualan sampah sepenuhnya berada di tangan warga. Namun, dengan adanya program ini, diharapkan warga akan lebih termotivasi untuk memilah sampah yang dapat didaur ulang dan menjualnya ke bank sampah.

Selain manfaat ekonomi yang diperoleh oleh warga, program ini juga bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah penuh. Menurut Eka, DLH saat ini mengangkut sekitar 800 ton sampah setiap harinya dari Kota Batam ke TPA.

"Dengan adanya program ini, kami berharap jumlah sampah yang biasanya mencapai 800 ton per hari dapat berkurang menjadi sekitar 700 hingga 600 ton saja," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews