Pencemaran Limbah Minyak di Kampung Melayu Batam, Ini Kata Ketua Asosiasi Pariwisata Kepri

Pencemaran Limbah Minyak di Kampung Melayu Batam, Ini Kata Ketua Asosiasi Pariwisata Kepri

Pencemaran limbah minyak di sepanjang pantai kampung Melayu, Nongsa, mengancam pariwisata Batam (ist)

Batam, Batamnews - Kampung Melayu, Nongsa di Batam, Kepulauan Riau menjadi korban pencemaran limbah minyak yang mencemari perairan dan semenanjung daratan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi para pengamat pariwisata Kepri, termasuk Mulyadi Tan, Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kepri.

Mulyadi Tan mengecam kejadian ini. Dia menyatakan bahwa pencemaran limbah berbahaya telah terjadi berkali-kali di perairan Kepri karena ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab.

Baca juga: Tim Gabungan Investigasi Pencemaran Limbah di Perairan Pantai Kampung Melayu Batam

"Kita melihat kejadian ini sangat miris. Kemarin baru di Bintan, sekarang ini di Batam," ujar Ketua Asparnas Kepri itu, Jumat (5/5/2023).

Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas dan mengidentifikasi pelaku di balik tindakan pencemaran ini. 

Baca juga:Amankan 3 Kg Sabu, Ditpam BP Batam Perketat Pengamanan Pelabuhan Sekupang 

Ia juga mengusulkan agar pemerintah pusat membentuk satuan tugas khusus untuk mencegah tindakan pencemaran yang dapat merusak lingkungan dan mengganggu dunia pariwisata di daerah Kepri.

Mulyadi Tan menekankan pentingnya koordinasi antar instansi dan pihak berwenang di laut untuk memastikan penegakan hukum terhadap pelaku tindakan pencemaran.

Baca juga: Kebakaran Kapal Tanker MT Pablo: Tiga Kru Hilang Diduga Hanyut ke Tanjung Pinang, Indonesia

"Maka perlu juga koordinasi dengan pihak berwenang di laut. Misalnya terdekat adalah Singapura, bagaimana kita bisa mengantisipasi ini agar tak terjadi. Karena yang kita tau ini setiap tahun selalu terjadi," ujarnya.

Ia juga menyarankan agar perlu dilakukan konsolidasi guna mencari solusi dan pengesahan atas masalah lingkungan yang berdampak pada kerusakan ekosistem laut, sulitnya nelayan melaut, dan cap buruk pariwisata di Kepri.

Baca juga: Ratusan Pelajar SMPN 2 Karimun Belajar Tanaman Hidroponik di Kebun Wonotirto Lanal TBK

Dalam situasi ini, pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan yang efektif untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dan menjaga kelestarian lingkungan laut di Kepri. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews