Kebakaran Kapal Tanker MT Pablo: Tiga Kru Hilang Diduga Hanyut ke Tanjung Pinang, Indonesia

Kebakaran Kapal Tanker MT Pablo: Tiga Kru Hilang Diduga Hanyut ke Tanjung Pinang, Indonesia

Pencarian tiga kru kapal yang hilan di Kapal MT Pablo yang terbakar pada Senin lalu. (Foto: ihsan Maritim Malaysia)

Johor Bahru, Batamnews - Tiga kru yang hilang setelah kebakaran kapal tangki MT Pablo di Tanjung Sedili, dekat Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia, diduga hanyut hingga ke perairan Tanjung Pinang di Indonesia. Hal itu disampaikan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia).

Pengarah Maritim Malaysia Johor, Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria, mengatakan kemungkinan tersebut didasarkan pada simulasi Sistem Perancangan Optimal Mencari dan Menyelamat (SAROPS).

Pusat Penyelaras Mencari dan Menyelamat Maritim (MRSC) Johor Bahru telah menginformasikan Pusat Penyelarasan Penyelamat Maritim (MRCC) di Putrajaya untuk meminta bantuan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Indonesia guna mencari tiga kru yang hilang.

Pencarian di laut dibantu oleh sebuah bot ronda Pasukan Polis Marin dan dua bot ronda milik Maritim Malaysia, dengan keluasan sektor pencarian mencapai 393 batu nautika persegi. Kapal tangki MT Pablo terbakar sekitar 50 persen bagian tengah pada hari Senin lalu, 37,5 batu nautika timur laut Tanjung Sedili di Kota Tinggi.

Dari total 28 kru kapal, 25 kru berhasil diselamatkan berkat bantuan dua kapal yang berada di dekat lokasi, sementara tiga kru lainnya masih belum ditemukan. Ketiga kru yang hilang adalah Satyam Tripathi, 26, dan Dinesh Kumar Chauhan, 34, keduanya warga India, serta Sabit Shenderovsky, 37, asal Ukraina.

Operasi pencarian hari keempat difokuskan pada kapal MT Pablo, dengan Pasukan Tindakan Khas (PTK) Maritim Malaysia menurunkan tangga ke kapal menggunakan pesawat AW139. Akses ini akan digunakan oleh Pasukan Khas Pengurusan Bahan Berbahaya (HAZMAT) dari Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM) untuk mencari korban di dalam kapal.

Namun, pencarian dalam kapal belum dimulai karena penilaian menunjukkan bahwa kapal belum sepenuhnya aman bagi pasukan HAZMAT untuk memulai operasi pencarian. Kapal KD Pendekar milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) bertindak sebagai koordinator di lokasi, sementara kapal MV Polaris dari Jabatan Laut Malaysia membantu dengan penyemprotan air pada badan kapal tangki MT Pablo dan memantau situasi keadaan kapal tangki yang terbakar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews