Batam, Kepri - Seorang wanita berinisial MS di Batam, Kepri, menjadi korban penipuan online dengan modus pegadaian online. Ia harus rela kehilangan uang hingga Rp 4.216.000 setelah tertipu saat mencoba membeli handphone yang ia butuhkan.

MS mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak ada masuk di grup PT pegadaian tersebut, namun tiba-tiba adminnya memasukkan dirinya ke dalam grup. "Setelah memantau grup tersebut selama beberapa hari dan melihat review positif dari pelanggan, saya mulai tertarik untuk membeli handphone dengan memori besar," ujar MS kepada Batamnews, 28 April 2023.

Ia kemudian langsung menghubungi admin grup tersebut di nomor 0877-4045-3403 untuk menanyakan ketersediaan stok. Admin grup menjawab bahwa stok handphone masih ada dan meyakinkan MS bahwa ini adalah akun resmi dengan menunjukkan foto surat resmi pegadaian.

MS pun diminta mengisi formulir dan mengirimkan uang ke rekening yang diberikan oleh admin. Setelah mengirim uang, MS menerima foto resi pengiriman yang ternyata belum aktif. "Admin mengatakan bahwa resi akan aktif dan barang akan dikirim setelah uang admin dan garansi barang terbayar," katanya.

Meski sempat terjadi perdebatan, akhirnya MS menuruti permintaan tersebut. Namun, semalam, bendahara dari pegadaian menelepon MS untuk pengaktifan resi dan meminta transfer tambahan sebesar Rp 2.108.000. Ia menstransfer uang tersebut beberapa kali melalui Rekening BRI dengan nomor 0013-0102-7064-531 atas nama Hafidatul Aini.

Bendahara tersebut berjanji uang tersebut akan dikembalikan. Saat MS mencoba menghubungi admin di Telegram, ia malah diblokir.

Bendahara juga meminta password Telegram MS dengan alasan untuk proses pengambilan barang. Karena uangnya sudah terlanjur dikirim, MS menuruti permintaan tersebut.

Kasus penipuan online seperti ini semakin marak terjadi, masyarakat diharapkan lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi online. Selalu pastikan bertransaksi melalui platform resmi dan terpercaya serta melaporkan segala bentuk penipuan yang ditemui.