Duh, Turis Asing Marak Kerja Ilegal di Bali

Duh, Turis Asing Marak Kerja Ilegal di Bali

Pantai Kuta di Bali (AP/Firdia Lisnawati)

Bali - Belakangan geger di media sosial turis asing yang bekerja ilegal di Bali. Hal ini diketahui lewat akun Instagram @moscow_cabang_bali,yang mengaku iseng menerima laporan dari masyarakat.

Sejak saat itu akun dengan followers sekitar 13 ribuan itu sudah menerima lebih dari 100 pengaduan tentang turis asing yang bekerja secara ilegal di Bali.

"Sejak hari pertama akun ini dibuat, sudah banyak sekali laporan [yang masuk]. Awalnya iseng-iseng karena kami sering mendapatkan iklan berbahasa Rusia. Akhirnya, saya memutuskan [untuk] mendokumentasikan secara sarkas," ungkap admin @moscow_cabang_bali viaDetik Travel, dikutip Sabtu (4/3/2023).

Dia menuturkan, rata-rata laporan yang masuk ke akunnya berupa bukti iklan usaha yang dibuat WNA di Instagram. Mereka melaporkan hal tersebut lewat pesan langsung di Instagram. Ada juga bukti warga lokal yang namanya dipinjam oleh WNA untuk dijadikan persyaratan membuka usaha di Bali.

Bukti-bukti itulah yang kemudian diunggah di akun @moscow_cabang_bali.

"Mereka (warganet) mengeluhkan ada bule di lapangan kerja mereka. Paling banyak di bidang fotografi, tato, hingga rental motor," ujarnya.

Tokoh Bali, Niluh Djelantik sebelumnya cukup rutin merespons temuan netizen yang mengeluh adanya turis asing yang bekerja secara ilegal di Pulau Dewata.

Akun @moscow_cabang_bali yang setuju dengan Niluh berharap pemerintah segera bertindak tegas kepada WNA yang menyalahi aturan dan izin tinggal menggunakan visa liburan untuk bekerja di Bali.

Dia juga mendesak pemerintah bersikap tegas memberikan sanksi seperti deportasi hingga blacklist permanen kepada turis asing yang bekerja secara ilegal di Bali.

Respons Pengusaha 

Sementara itu, Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) mengaku belum bisa mengonfirmasi kebenaran laporan soal maraknya wisatawan mancanegara (wisman) alias turis asing yang justru bekerja secara ilegal di Bali.

Anggota Bidang Umum dan Media Pawiba Bali Wayan Thomas B mengatakan, kebenaran laporan itu masih dikaji. Hanya saja, imbuh dia, jika hal itu benar terjadi, industri pariwisata Bali akan sangat dirugikan.

"Iya (belum bisa dikonfirmasi)," kata Thomas via CNBC Indonesia, Jumat (3/3/2023).

"Semua isu tersebut sampai saat ini masih dihimpun data dan akurasi informasinya. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di sektor pelaku usaha pariwisata dan kunjungan wisata ke Bali," tambah Thomas.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews