Gempa Tapanuli Utara Tak Ganggu Pasokan Pangan untuk Batam

Gempa Tapanuli Utara Tak Ganggu Pasokan Pangan untuk Batam

Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau.

Batam, Batamnews - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diaperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan stok pangan di Kota Batam dalam keadaan aman, pasca peristiwa gempa di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. 

Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau mengatakan peristiwa gempa dengan magnitudo 6,0 di Tapanuli Utara, Sabtu (30/9/2022) tidak mempengaruhi stok pangan di Batam. Untuk diketahui, sejumlah bahan pangan di Batam dipasok dari daerah ini. 

"Insya allah tidak ada masalah dengan pasca gempa di Tapanuli Utara," ujarnya, Senin (3/10/2022). 

Baca: Getaran Gempa Tapanuli Utara Terasa Hingga di Malaysia

Gustian menyebutkan, sejumlah bahan pangan yang dipasok dari Tapanuli Utara di antaranya yaitu: cabai, kentang, lengkuas, dan jeruk. Untuk komoditas cabai, Kabupaten Tapanuli Utara menyuplai 5 ton setiap pekan.

Namun sejumlah bahan pangan itu tidak hanya dipasok di daerah tersebut saja, tetapi juga dipasok dari beberapa daerah lainnya di wilayah Sumatera dan Pulau Jawa.

"Sampai saat ini pasokan dari daerah tersebut aman. Mudah-mudahan tidak ada masalah,” jelasnya. 

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Tapanuli Utara telah melakukan kerjasama untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan di Kota Batam. 

Baca: Batam dan Tapanuli Utara Teken Kerjasama Bidang Pangan

Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang sebelumnya sudah dilakukan Pemko Batam dengan Pemprov Sumatera Utara. 

Perjanjian kerja sama (PKS) antara Tapanuli Utara dan Kota Batam dilakukan pada 14 September 2022 lalu.

"Kami menyampaikan turut berduka atas gempa yang menimpa Tapanuli Utara. Terkait dengan adanya gempa di daerah tersebut, untuk pasokan pangan kita tidak ada masalah," kata dia.

Gempa dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang di Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu lalu merusak sejumlah bangunan di 9 kecamatan. Hingga Senin (3/10/2022), tercatat 962 rumah rusak dari sebelumnya sekitar 923 rumah.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews