Warga Miskin di Batam Tak Kunjung Terima BLT Kenaikan Harga BBM, Ini Alasan Pemerintah

Warga Miskin di Batam Tak Kunjung Terima BLT Kenaikan Harga BBM, Ini Alasan Pemerintah

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Warga miskin di Kota Batam, Kepulauan Riau belum menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi kenaikan harga bahan bakar minyak. 

Pemerintah Kota Batam beralasan, belum dicairkannya bantuan itu dikarenakan masih perlu validasi data penerima BLT. 

“Saat ini, datanya masih sedang divalidasi,” uhar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefiridin, Senin (3/10/2022). 

Baca: Segera Disalurkan, Jumlah KK di Batam Terbanyak dapat Bantuan BLT Subsidi BBM

Jefridin menyebutkan BLT kenaikan subsidi diberikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemko Batam. 

“Sehingga kalau dari Pemprov sudah cair, maka dari Pemko Batam juga ikut cair, diserentakkan,” katanya. 

Ia menjelaskan, penerima BLT dari Pemprov maupun Pemko Batam tidak akan mengalami tumpang tindih, karena menyesuaikan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). 

Adapun penerima BLT merupakan warga miskin yang terdaftar DTKS tapi selama ini belum mendapat bantuan.

“Total DTKS tidak menerima bantuan berjumlah 54 ribu, tetapi Pemko Batam yang mengcover 39.297, sisanya dicover oleh Pemprov,” kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Batam menyiapkan dana senilai Rp 13.480.549.000 untuk penanganan inflasi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dana tersebut diberikan dalam berbagai bentuk, subsidi maupun bantuan langsung tunai.

Baca: Pemko Batam Siapkan Rp 13 Miliar untuk Subsidi dan BLT ke Warga 

Adapun peruntukkan dana penanganan inflasi di antaranya, pemberian BLT untuk 39.297 Kepala Keluarga (KK) senilai Rp 300 ribu per KK. Setelah dikalkulasikan mencapai Rp 11.789.100.000,-. 

Selain itu, dana penanganan inflasi diplot untuk operasi pasar. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 365 juta. Selanjutnya, diperuntukkan bagi pengembangan kawasan holtikultural dengan anggaran senilai Rp 429.400.000. 

Kemudian pemerian bibit cabai dalam polybag, dengan anggaran Rp 80 juta. Serta terakhir untuk subsidi transportasi, baik darat dan laut dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 727.048.000.

Untuk transportasi laut, dana tersebut diperuntukkan satu unit kapal tujuan Pulau Jaloh, 3 unit kapal di Kecamatan Galang. Dan boat pancung dengan tujuan Pulau Belakangpadang. 

“Sedangkan transportasi darat, diberikan untuk Bus Trans Batam sebanyak 33 unit,” kata dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews