Bea Cukai Periksa Manajemen Galangan PT TTI Terkait Penyelundupan Mobil Sport

Bea Cukai Periksa Manajemen Galangan PT TTI Terkait Penyelundupan Mobil Sport

Foto lokasi gudang yang diduga menjadi tempat penyelundupan mobil sport bodong dari Singapura. (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews - Tim Bea Cukai Batam mendatangi kawasan shipyard PT Tiger Trans Indonesia (TTI) di Kecamatan Saguulung, Kota Batam, Jumat (22/7/2022).

Hal ini masih terkait penyelidikan penyelundupan mobil sport dari Singapura ke Batam di terminal khusus (tersus) kawasan itu. Bahkan lokasi tersus dikabakran jadi pintu masuk mobil sport bodong tanpa dokumen tersebut.

Baca juga: Tak Hanya 3, Belasan Mobil Sport Diduga Diselundupkan via Salah Satu Shipyard di Batam

Kabid Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah membenarkan bahwa adanya tim dari penyidik Bea dan Cukai Batam yang datang ke PT TTI melakukan pengembangan kasus.

"Ya benar ada petugas kita yang kesana," ujar Rizki, Senin (25/7/2022).

Tim penyidik datang ke galangan PT TTI tersebut untuk melakukan pengembangan berdasarkan sejumlah informasi.

Kendati demikian pihaknya belum dapat menjelaskan lebih rinci hasil dari penyelidikan ke lokasi galangan tersebut. 

"Kita belum dapat menjelaskan karena sudah masuk ke dalam materi penyidikan, yang jelas sudah ada yang kita periksa dan sedang dalam pengumpulan bukti-bukti," katanya. 

Sumber Batamnews yang merupakan mantan pekerja di kawasan shipyard itu sempat membeberkan aktivitas tersebut. Menurutnya, aktivitas penyelundupan mobil dari Singapura itu disinyalir milik seorang wanita berinisial AM.

"Saya tau semuanya, ibu itu (AM) dulunya memasuki mobil dari salah satu pelabuhan tikus di wilayah Barelang, sekarang ia menggunakan Galangan PT TTI untuk memasuki mobil-mobil selundupan," bebernya.

Baca juga: Mobil Sport Selundupan Leluasa Masuk Batam, Humas KSOP: Itu Urusan BP dan Bea Cukai 

Dikatakannya juga bahwa AM merupakan istri dari seorang pengusaha ekspedisi terkenal di Batam berinisial I alias S. Sang suami merupakan warga negara Singapura. Selain mempunyai perusahaan jasa ekspedisi, ia juga merupakan pemilik perusahaan galangan itu.

Hanya saja perusahaan itu diatasnamakan oleh anggotanya berinisial YS yang merupakan pemilik kapal yang mengangkut mobil-mobil selundupan dari Singapura itu. 

"Dulu pemiliknya ibu KS, namun ibu KS sudah tak pernah kesana lagi dan saat ini di urus oleh YS yang merupakan anggotanya dan juga pemilik kapal kayu itu," pungkasnya. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews