Cegah PMK, Karantina Bintan Semprot Disinfektan 30 Ekor Sapi dari Natuna

Cegah PMK, Karantina Bintan Semprot Disinfektan 30 Ekor Sapi dari Natuna

Petugas menyemprotkan disinfektan ke sapi-sapi yang didatangkan dari Natuna ke Bintan. (Foto: ist)

Bintan, Batamnews - Sebanyak 30 ekor sapi tiba di Bintan, Kepulauan Riau. Sapi-sapi itu didatangkan dari Natuna untuk kebutuhan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Hewan ternak tersebut dikirim dari Pulau Midai dengan KM Paindo 88 ke Pelabuhan Seienam, Kecamatan Bintan Timur. 

Sebelum sapi itu dipindahkan ke darat, petugas Karantina Tanjungpinang melakukan pemeriksaan sesuai SOP penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Seluruh sapi beserta alat angkut yang digunakan, disemprot disinfektan.

"Pejabat Karantina telah memeriksa kesehatan fisik dan tidak ditemukan gejala klinis PMK, sehingga terhadap sapi tersebut dapat dilakukan pembebasan," ujar Kepala Kantor Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho, Jumat (8/7/2022).

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 3 tahun 2022 dari Satgas Penanganan PMK tentang Pengendalian Lalulintas Hewan Rawan PMK (RHP) dan produknya berdasarkan wilayah. 

Maka Kabupaten Bintan sebagai zona hijau dapat memasukan HRP dari zona hijau juga seperti dari Kabupaten Natuna dan Anambas.

"Jadi peternak dari Kabupaten Bintan maupun Kota Tanjungpinang dapat mendatangkan sapi dari Natuna," jelasnya.

Pejabat Otoritas Veteriner Bintan, drh. Iwan Berri Prima, membenarkan adanya pengiriman sapi sebanyak 30 ekor dari Natuna ke Bintan melalui Pelabuhan Seienam, Kecamatan Bintan Timur.

"Iya bang, ada 30 ekor sapi asal Midai, Natuna masuk Selasa 5 Juli 2022 kemarin," katanya.

Memang sapi tersebut sudah diperiksa oleh petugas dan kondisinya juga sudah dinyatakan sehat. Namun sapi tersebut tetap harus menjalani karantina selama 3 hari dan akan diawasi oleh Balai Karantina Pertanian.

Sapi sebanyak 30 ekor itu jenis Sapi Bali milik Teguh Purwanto yang merupakan peternak asal Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya.

"Sapi itu sudah sudah menjalani karantina di kandang milik Pak Teguh sendiri. Kini kondisinya sehat dan sudah bisa dijual untuk memenuhi permintaan hewan kurban," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews