Rusia Uji Rudal Berjuluk Setan, Bisa Serang Target Sejauh 19 Ribu Km

Rusia Uji Rudal Berjuluk Setan, Bisa Serang Target Sejauh 19 Ribu Km

Rudal balistik antarbenua terbesar milik Rusia, RS-28 Sarmat.[foto: Sputniknews via Tempo.co]

Moskow - Rusia meluncurkan uji coba rudal yang dikenal sebagai Satan II di tengah konflik Moskow dengan Ukraina. Rudal itu diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia utara.

Menurut Daily Mail, rudal itu mampu menyerang target sejauh 19.015 kilometer (km).

Faktanya, RS-28 Sarmat yang berkemampuan nuklir dikatakan sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh terjauh di dunia.

Vladimir Putin menggambarkan peluncuran itu sebagai 'peristiwa besar dan penting' bagi militer Rusia.

Presiden juga mengklaim bahwa senjata itu mampu mengatasi semua sistem pertahanan modern yang ada.

Namun, Amerika Serikat (AS) menggambarkan uji peluncuran sebagai 'rutin' normal dan menyangkal adanya ancaman apa pun secara global.

Dilaporkan, hulu ledak rudal mencapai target 5.793 km di area pelatihan menembak Kura di Semenanjung Kamchatka.

Jika bersenjata lengkap, itu bisa mengirim muatan yang cukup besar untuk menghancurkan area seukuran negara Prancis.

Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, memberi selamat kepada militer Rusia atas peluncuran tersebut.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita.

"Ini tentu menjamin keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka berpikir dua kali sebelum menyerang negara itu," katanya.

Putin menjelaskan bahwa RS-28 Sarmat memiliki fitur unik untuk 'menghindari' yang ditargetkan oleh sistem roket anti-rudal.

Sementara itu, Direktur Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin, menggambarkan senjata itu sebagai 'hadiah untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan semua pihak yang terkait dengan 'Ukro-Nazisme'.

Ukro-Nazisme mengacu pada propaganda yang mengklaim Kyiv dijalankan oleh neo-Nazi.

Sebelumnya, tes pendahuluan rudal dilakukan pada 2017 dan peluncuran skala penuh pertama ditunda sejak Desember tahun lalu, sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

RS-28 Sarmat dikembangkan untuk menggantikan R-38, yang dijuluki SS-18 Satan oleh NATO.

Menurut Rogozin, Sarmat mampu bergerak hingga 25.744 kilometer per jam (km/jam).

Bahkan, ia dapat menyebarkan berbagai hulu ledak dan senjata lain ke arah target dengan kecepatan hipersonik sehingga sangat sulit untuk dihancurkan.

“Itu juga akan dapat meluncurkan Avangard, rudal hipersonik pertama Rusia, yang dapat bergerak ke atas atmosfer bumi dengan kecepatan lebih dari 10 kali kecepatan suara,” katanya.

Kepala tim rudal strategis Moskow, Jenderal Sergey Karakayev berjanji untuk terus mengembangkan senjata hipersonik.
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews