Demo Imigran Afghanistan di Tanjungpinang, Tuntut Keadilan UNHCR

Demo Imigran Afghanistan di Tanjungpinang, Tuntut Keadilan UNHCR

Ratusan pengungsi asal Afghanistan berunjuk rasa di depan kantor perwakilan UNHCR Tanjungpinang, Rabu (23/3/2022). (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Ratusan imigran Afghanistan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau The United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kota Tanjungpinang, Rabu (23/3/2022).

Dalam aksinya, para pengungsi berjalan kaki belasan kilometer melewati jalan raya dari Kabupaten Bintan ke Kota Tanjungpinang. Aparat kepolisian menjaga agar mereka tidak mengganggu pengguna jalan lain.

Mereka digiring puluhan polisi ke kantor UNHCR di jalan Peralatan, Kota Tanjungpinang. Unjuk rasa yang dilakukan  adalah untuk mempertanyakan kepada UNHCR akan nasib mereka yang terkatung-katung di Indonesia.

Baca juga: Demo Imigran Afghanistan di Tanjungpinang Ricuh, Pemotor Mengaku Ditendang

Mereka mendesak agar UNHCR segera memberangkatkan mereka ke negara ketiga. Saat unjuk rasa, para pengungsi berorasi menggunakan pengeras suara.

"We want justice. UNHCR Kami minta keadilan," teriak mereka.

Beberapa diantaranya juga membawa spanduk-spanduk yang berisikan tuntutan dan curhatan akan nasib mereka. Sekira pukul 13.45 WIB, unjuk rasa berakhir. Mereka tidak dapat menjumpai petugas UNHCR dan kembali ke rumah penampungan.

Baca juga: Pengungsi Afghanistan Unjuk Rasa di DPRD Batam Pertanyakan Kejelasan Nasib

Namun aksi mereka mengganggu jalan raya. Puluhan warga dan pengendara yang kesal mendatangi para pengungsi. Mereka meminta pengungsi menghargai pengguna jalan lain.

"Kalau mereka memang ingin demo di sini, harusnya turun di sini. Jangan jalan dari Ganet. Masyarakat jadi terganggu. Ada motor yang jatuh gara-gara mereka," kata seorang warga, Heri.

Bahkan Heri dan warga lain mengancam akan datang dengan jumlah orang yang lebih banyak, apabila pengungsi tidak menghargai masyarakat Tanjungpinang.

"Kalau masih tidak menghargai, 1.000 warga yang akan datang lagi ke sini," ujar Heri dengan emosi.

(cr1)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews