Batam, Batamnews - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun 2022 di Wisma Batam, Batam Center, Sabtu (12/3/2022).

Dengan tema Semangat Transformasi dan Kolaborasi untuk Kepri Maju Sejahtera, Rakerwil PKS Kepri dihadiri Anggota PKS se-Batam, Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Kepri, dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Rakerwil ini dibuka secara virtual oleh Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi sekaligus memberikan arahan untuk struktur dan anggota PKS.

Ketua DPW PKS Kepri Bahktiar, yang biasa dipanggil Usbah, mengatakan dengan transformasi dan kolaborasi bersama semua pihak, PKS akan makin maksimal memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan membawa kemajuan Kepri.

"Kepri merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari 2.048 pulau, harus dirangkai bukan saja dengan kapal dan transportasi laut lainnya, tapi juga harus terhubung dengan transformasi digital," ujarnya.

Dengan jumlah pulau tersebut menjadikan wilayah laut Kepri sebesar 96 persen dan wilayah darat sebesar 4 persen.

"Kepri yang maju dan sejahtera harus dibangun dengan teknologi dan kerja sama semua pihak, seluruh stakeholder,” katanya. 

Ia menyampaikan, kolaborasi semua komponen bangsa dapat bermakna karena saling bahu membahu, saling mendukung dan bekerja sama dengan semua pihak. 

Usbah juga mengatakan bahwa Kepri yang merupakan tanah Melayu tentu harus menjunjung tinggi nilai-bilai budaya setempat 

“Serta merangkul budaya yang lain, yang ada di Kepri. Sebagai mana ungkapan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” kata dia

Ia mengajak, semua menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan merawat dengan baik NKRI dengan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai informasi, rapat kerja ini diiringi dengan agenda pra-Rakerwil PKS Kepri. Webinar Kepemimpinan dalam Perspektif Raja Ali Haji, Lomba Kompang Kreatif, dan Bazar UMKM.

Webinar membahas kepemimpinan Raja Ali Haji yang merupakan Pahlawan Nasional dan pengarang Gurindam Dua Belas terlaksana pada Kamis (10/3/2022) malam dengan narasumber para tokoh sejarah Melayu yang kompeten. 

Selain masyarakat umum, webinar juga diikuti para akademisi dan pemerhati sejarah Melayu dari tiga negara, Indonesia, Singapura, dan Malaysia.